PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati bakal melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan program cek kesehatan gratis di masyarakat. Pasalnya, program cek kesehatan gratis yang saat ini sudah berjalan tapi mengalami sedikit hambatan.
“Cek kesehatan gratis masih berlangsung. Ini masih bagus cuma memang agak seret, tidak seperti vaksin covid dulu ya, tetap jalan tapi jalannya pelan-pelan,” ucap Kepala Dinkes Pati, Aviani Tritanti Venusia, Rabu, 9 April 2025.
Beberapa waktu lalu, Dinkes telah membuka layanan cek kesehatan gratis di posko pengamanan mudik lebaran yang ada di Pati kota dan Kecamatan Juwana. Dalam kesempatan itu, masyarakat dipersilahkan untuk melakukan cek kesehatan gratis.
“Tetap kita berupaya, kita cari trobosan-trobosan. Kemarin terobosannya kita buka gerai cek kesehatan gratis di poskotis, di dua poskotis di Juwana sama yang di Puri itu ada,” jelas dia.
Rencananya, Aviani akan mendatangi organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Pati untuk melaksanakan pengecekan kesehatan gratis. Selain itu, dirinya juga akan melaksanakan sosialisasi kepada pegawai di OPD agar program cek kesehatan gratis disampaikan ke keluarga, teman dan lingkungan sekitarnya.
“Terus kita ada yang kedua nanti kalau tidak salah tanggal 14 besok itu kita nyasar ke OPD-OPD datang, sambil mensosialisasikan karena keluarganya juga harus kan, sambil sosialisasi sambil jemput bola,” lanjutnya.
Aviani mengatakan, berbagai upaya harus dia lakukan lantaran program cek kesehatan gratis belum berjalan maksimal. Beberapa kendala yang dia temui yaitu, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang cek kesehatan gratis, masih ada masyarakat yang tidak memiliki smartphone dan perasaan takut ketika mengetahui kondisi tubuhnya terdapat gangguan kesehatan.
“Kemudian mereka takut kalau di cek, mereka tahu yang terjadi pada tubuh saya saat ini malah kepikiran. Jane ora po-po (seharusnya tidak apa-apa) malah kepikiran, ini ada ketakutan-ketakutan seperti itu. Padahal tujuan kita semakin dini kita mengetahui hal yang kurang pas dengan tubuh kita semakin cepat kita bisa mengatasinya, pencegahan pasti lebih baik hasilnya daripada pengobatan,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)