PATI, Lingkarjateng.id – Kabupaten Pati menghasilkan dengan produksi padi 539.322 juta ton gabah kering giling (GKG) di lahan panen mencapai mencapai 94.868 hektare pada 2024. Hasil produksi tersebut menempatkan Pati di peringkat kelima daerah lumbung pangan se-Jawa Tengah dan penunjang lumbung pangan nasional.
Sekertaris Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Hilal Muharrom mengapresiasi hasil produksi padi di Pati.
“Kami sangat bersyukur di Kabupaten Pati meraih perigkat lima untuk produksi gabah giling padi,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Selasa, 8 April 2025.
Hilal berharap produksi gabah di Kabupaten Pati pada 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga, Pati tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan lokal namun mampu mensuplai kebutuhan pangan nasional.
“Dan ini dengan harapan kedepan akan semakin meningkat dan dibeli daerah lain juga, mudah didapat,” sambungnya.
Ikut Panen Raya, Bupati Pati Komitmen Optimalkan Penyerapan Gabah Petani Sesuai HPP
Sebelumnya, Bupati Pati, Sudewo, mengikuti acara panen raya padi serentak oleh Kementerian Pertanian di 14 provinsi yang salah satunya dilaksanakan di Desa Tendas, Kecamatan Tayu pada Senin, 7 April 2025.
Dalam kesempatan itu, Sudewo mengapresiasi para petani di Pati khususnya Desa Tendas bersama para penyuluh pertanian serta elemen terkait yang gotong royong memajukan sektor pertanian dan mendukung program swasembada pangan nasional.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar merayakan hasil kerja keras petani-petani di Desa Tendas dan sekitarnya, tetapi juga bagian dari gerakan nasional,” ujarnya pada Senin, 7 April 2025.
Sudewo juga berkomitmen penuh untuk mengoptimalkan penyerapan gabah petani Pati oleh Bulog. Pihaknya juga akan memastikan stabilisasi harga gabah kering panen dari petani minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) Rp. 6.500,00/kg demi kesejahteraan para petani dan keberlanjutan pertanian.
Kemudian, Bupati juga akan mempermudah akses pupuk, benih, pengairan dan kemudahan permodalan bagi petani; memperkuat sarana, prasarana dan penerapan teknologi pertanian; mendorong regenerasi petani muda dan membuka akses pasar hasil pertanian yang lebih luas dan berkelanjutan.
“Harapan agar momentum ini menjadi pemicu semangat baru bagi seluruh petani di Kabupaten Pati serta elemen terkait lainnya di bidang pertanian untuk terus maju bersama agar kehidupan petani lebih sejahtera, lahan pertanian produktif, dan terwujud kedaulatan pangan,” tandasnya. (Lingkar Network |Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)