SALATIGA, Lingkarjateng.id – Sejumlah warga Salatiga mengeluhkan pemasangan kabel listrik, telepon, hingga wifi di atas beberapa ruas jalan yang terlihat semrawut.
Banyaknya kabel yang menggantung di atas jalan yang tidak tertata dengan rapi itu, dianggap mengganggu estetika wajah Kota Salatiga.
Salah seorang warga, Jensen Restiyanto, mengatakan bahwa banyaknya kabel yang tergantung di atas jalan sangat mengganggu kenyamanan. Selain merusak estetika, juga ada yang sampai menutupi reklame toko.
“Saya sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ini ke pihak berwenang, bahkan telah bertemu dengan pengelola penyedia jasa internet di Dinas PUPR pada Februari lalu. Namun sampai sekarang, belum ada tindakan signifikan,” ujarnya di Salatiga pada Kamis, 13 Maret 2025.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Salatiga, Hartoko Budiono, menyatakan bahwa kondisi pemasangan kabel yang semrawut tersebut memang sudah mengganggu dan berpotensi memperburuk wajah kota.
“Salatiga sudah dalam kondisi darurat kabel. Kalau memang ingin serius menangani masalah ini, kita harus membentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) khusus untuk mengelola jaringan kabel bawah tanah. Ini menyangkut lintas organisasi perangkat daerah (OPD), dan jika tidak ada yang memimpin, maka masalah ini tidak akan terselesaikan,” ujar Hartoko.
Terkait dengan wacana solusi kabel bawah tanah, Hartoko menyebut bahwa pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga tengah mempertimbangkan untuk mengubah sistem pemasangan kabel.
Menurutnya, konsep kabel bawah tanah merupakan solusi yang lebih efektif dalam mengurangi penumpukan kabel di udara, sekaligus meningkatkan estetika kota.
“Namun, untuk merealisasikan ini, dibutuhkan koordinasi antarberbagai pihak dan perencanaan matang, termasuk pembentukan BUMD untuk mengelola dan mengawasi implementasi regulasi yang ada,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)