JEPARA, Lingkarjateng.id – Bupati Jepara, Witiarso Utomo, buka suara terkait mutasi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara yang dilakukan pada Rabu malam, 19 Maret 2025 lalu.
Sebelumnya, jabatan Sekda Jepara diisi Edy Sujatmiko yang kemudian dimutasi menjadi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Jepara.
Sebagai gantinya, Bupati Jepara yang akrab disapa Wiwit itu menunjuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ary Bachtiar, sebagai Pelaksana Harian (Plh.) Sekda Jepara.
“Pada kemarin ada mutasi di pimpinan tinggi kita yaitu Pak Sekda Pak Edy Sujatmiko, pada Rabu malam, ada pergantian dengan Pak Ary Bachtiar yang sebelumnya adalah Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang),” kata Wiwit saat memperkenalkan Plh. Sekda Jepara dalam apel di Pendopo Kartini pada Senin, 24 Maret 2025.
Wiwit menegaskan bahwa mutasi jabatan Sekda Jepara telah melalui mekanisme yang ada.
Ia mengaku telah menerima surat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri pada Senin, 17 Maret 2025, dan melakukan pelantikan berdasarkan komunikasi dan kesepakatan dengan Edy Sujatmiko selaku sekda lama.
Ia pun meminta agar seluruh masyarakat memahami bahwa pelantikan tersebut bukan digelar secara mendadak, melainkan menyesuaikan jadwal yang ada.
“Suatu mutasi adalah hal yang lumrah dalam suatu organisasi, tak luput juga Pemerintah Kabupaten Jepara melakukan mutasi dan akan berlangsung pada bulan-bulan yang akan datang,” ujarnya.
Wiwit mengungkapkan bahwa mutasi tersebut disebabkan karena banyaknya pegawai yang akan pensiun di tahun 2025, sehingga beberapa jabatan strategis tersebut harus segera diisi.
Ia bersama Wakil Bupati M. Ibnu Hajar berkomitmen akan menggelar seleksi secara terbuka dan mempersilakan bagi para calon yang ingin mengisi pos tertentu untuk mempresentasikan sesuai bidang yang dituju.
Presentasi tersebut bertujuan untuk melihat kapabilitas para calon pejabat sebelum lelang dilaksanakan.
Ia menyebut ada kurang lebih 7 pos kepala dinas yang kosong pada tahun ini dan mendorong para ASN yang telah memenuhi syarat untuk bersaing demi kontribusi yang lebih besar untuk Kabupaten Jepara.
“Walaupun sudah satu bulan saya menjabat, mohon maaf baru hari ini saya mengambil apel karena kesibukan undangan pemerintah pusat untuk menyinkronkan program-program kita dengan pusat,” ucapnya.
Sesuai arahan dari pusat, Wiwit meminta agar perangkat daerah untuk kreatif dalam bekerja dan tidak hanya mengandalkan APBD. Ia mendorong untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Jepara untuk membangun Jepara yang lebih baik.
Orang nomor satu di Bumi Kartini itu meminta agar para ASN bekerja secara kreatif sesuai 28 program unggulan yang ia usung. Ia mengimbau agar tidak menjadikan anggaran sebagai alasan untuk bekerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan kebersamaan kita semua, Jepara akan lebih baik lebih maju lagi sesuai tagline kita yaitu OTW Jepara MULUS yakni makmur, unggul, lestari, dan religius,” terangnya.
Wiwit menegaskan kepada seluruh kepala dinas agar bergerak satu komando dan tidak ada distorsi dan friksi pada arahan yang telah disampaikan pimpinan. Dari pucuk pimpinan hingga jajaran terbawah, ia harap menerima arahan yang sama.
“Itu semua tidak bisa saya capai tanpa bantuan Bapak/Ibu semua, untuk itu tetap semangat, tetap kompak. Walaupun ada friksi atau perbedaan pandangan dalam suatu pekerjaan itu adalah hal yang lumrah, tapi ingatlah kita hanya ada satu tujuan yaitu menyejahterakan masyarakat Jepara yang adil dan makmur,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)