REMBANG, Lingkarjateng.id – Bupati Rembang, Harno, menginstruksikan agar seluruh pihak, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan pemerintah desa (pemdes), segera bekerja sama untuk membersihkan saluran air. Hal itu menyusul banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang pada Sabtu, 22 Maret 2025 lalu.
“Yang terpenting adalah mengatasi permasalahan ini agar tidak terjadi banjir lagi. Saya instruksikan agar sampah yang menyumbat gorong-gorong, seperti di Bonang, segera dibersihkan,” ujar Harno di Rembang dalam keterangan tertulis yang diterima Lingkarjateng.id pada Senin, 24 Maret 2025.
Ia juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) mengerahkan alat berat untuk membantu pembersihan saluran air yang tersumbat.
Menurutnya, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah terjadi karena intensitas hujan yang tinggi dalam waktu lama sehingga menyebabkan debit air di sungai maupun drainase meningkat.
Sementara itu, banyak saluran air, baik gorong-gorong maupun sungai, mengalami penyumbatan akibat sampah, sehingga air meluap dan menyebabkan banjir.
“Di Menoro, Sedan, banyak sampah menumpuk di sungai, ditambah potongan bambu yang menghambat aliran air. Posisi salurannya juga ada yang menyempit. Hal serupa terjadi di Sendangasri, Lasem, dan Sluke. Faktor utama penyebab banjir adalah hujan lebat, sampah, dan saluran air yang tersumbat,” katanya.
Harno juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir pada Minggu siang hingga sore, 23 Maret 2025.
Didampingi Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’, Harno menyalurkan paket sembako kepada korban banjir di Desa Pangkalan, Kecamatan Sluke, dan Desa Bonang, Kecamatan Lasem.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Jarwati; Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Rembang, Samsul Anwar; dan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Rembang, Mohammad Ali Anshory.
Selain itu, Harno juga meninjau kondisi pasca banjir di Desa Trahan dan Jurangjero.
Harno berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir.
“Selain dari Pemerintah Kabupaten, bantuan ini juga berasal dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas),” ujarnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)