SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan akan ada 27.300 sapi impor yang masuk ke provinsi setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnakkeswan Jateng, Ignatius Hariyanta Nugraha, menyebutkan impor sapi tersebut merupakan program dari pemerintah pusat sebagai bentuk investasi.
“Sebagai pelaksananya pihak swasta murni. Jadi, pemerintah memberikan kemudahan bagi investor. Tidak ada anggaran dari APBN maupun APBD,” katanya di Semarang pada Selasa, 11 Maret 2025.
Menurutnya, impor sapi tersebut tidak hanya masuk ke Jateng, tetapi juga ke daerah-daerah lainnya. Khusus di Jawa Tengah, sapi yang akan masuk baik sapi perah maupun pedaging jumlahnya sekitar 27.300 ekor.
Ia menyebutkan ada tiga daerah di Jateng yang menjadi tujuan investasi peternakan sapi itu, yakni Maribaya, Kabupaten Brebes, dengan investor anak perusahaan PT GDA yang akan mendatangkan 500 sapi perah.
Kemudian, di Kabupaten Blora untuk sapi potong yang diinvestori oleh PT LSAJ yang akan mendatangkan setidaknya 26.000 sapi secara bertahap.
“Keduanya investor dalam negeri, istilahnya PMDN (penanaman modal dalam negeri). Ini termasuk dalam program strategis nasional untuk sapi perah dan potong,” katanya.
Satu lagi, kata dia, gabungan atau kerja sama antara koperasi di Boyolali dengan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) yang akan mendatangkan 800 sapi perah.
Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya Disnakkeswan Jateng, drh. Andiningtyas Mula Pertiwi, mengatakan bahwa sapi tersebut berasal dari berbagai negara, seperti Selandia Baru, Australia, Amerika, dan Brazil.
“Sapinya belum datang. Ini masih proses perizinan. Kalau di kami kan tugasnya melakukan kajian teknis pemasukan. Kami sudah mengeluarkan rekomendasi teknis. Tapi kan izinnya tidak hanya ke kami,” katanya.
Rekomendasi teknis itu menjadi landasan bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) untuk mengeluarkan perizinan.
“Kalau ke kami sudah selesai. Tapi, masih berproses ini perizinannya, nanti di tingkat kabupaten harus mengurus izin lingkungan, dan sebagainya. Targetnya dari Kementerian Pertanian (sapi datang, red.) tahun ini,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 3.000 sapi perah impor dari Australia telah masuk ke Indonesia.
Ke depan, ada sapi-sapi perah dari negara-negara lain juga akan masuk. Misalnya, dari Brazil, Vietnam, Denmark dan Belanda, untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
Ia menyebutkan pemerintah menargetkan ada sekitar 200.000 ekor sapi perah yang bakal diimpor dari luar negeri hingga akhir 2025.
“Targetnya sih 200.000. Kita menuju ke sana ya. Kita berdoalah. Kami berharap investasi ini kita juga harus benar-benar membantu investor untuk perizinan maupun lahan dan lain-lainnya juga harus jalan,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)