BLORA, Lingkarjateng.id – SMPN 3 Cepu berencana mengembalikan iuran karnaval yang sebelumnya telah dikumpulkan dari wali murid. Hal ini usai disorot Masyarakat Peduli Keadilan Nasional (MPKN) karena ada dugaan pungutan liar (pungli).
“Kami akan rapatkan dengan komite secepatnya, untuk rencana pengembalian iuran tersebut, kemungkinan dalam waktu dekat ini,” ujar Kepala SMPN 3 Cepu, Suyitno, dalam pernyataannya kepada Lingkar, Selasa , 13 Agustus 2024.
Keputusan untuk mengembalikan iuran tersebut diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek terutama menghindari konflik, dengan tujuan agar guru dan komite sekolah dapat bekerja dengan lebih tenang. Suyitno menyatakan bahwa situasi ini menjadi pengalaman berharga bagi pihak sekolah.
“Mungkin ini sebuah pengalaman berharga bagi kami, kami tidak ingin membuat suhu tidak nyaman di sekolah,” katanya.
Suyitno juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang peduli dan bersedia memberikan masukan. “Itu artinya, masih banyak yang peduli dengan kami, kami sangat berterima kasih,” tambahnya.
Sementara Ketua Masyarakat Peduli Keadilan Nasional (MPKN), Sukisman yang sebelumnya menyoroti dugaan pungutan liar (pungli) di sekolah tersebut, menyambut baik keputusan SMPN 3 Cepu untuk mengembalikan iuran tersebut.
“Syukurlah, niat kami mengingatkan sudah ditindaklanjuti,” ujar Sukisman.
Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi di sekolah-sekolah negeri lainnya dan menambahkan, “Endingnya seperti yang kami harapkan yakni dikembalikan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)
