Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro memperkenalkan terobosan inovatif melalui program berjudul “Sulap Singkong menjadi Ide Baru Produk UMKM di Desa Socokangsi”, yang dilaksanakan pada Jumat, 02 Agustus 2024 di Balai Desa Socokangsi. Target utama dari kegiatan ini adalah kelompok tani, pelaku UMKM singkong, dan para petani Desa Socokangsi yang menanam singkong.
Program kerja ini merupakan bagian dari program kerja multidisiplin KKN TIM II Undip di Desa Socokangsi yaitu “Pemberdayaan UMKM Singkong di Desa Socokangsi”. Singkong merupakan komoditas utama di Desa Socokangsi. Singkong memiliki kandungan vitamin B1, C, dan Kalsium (Ca) yang bermanfaat untuk kesehatan kulit.. Singkong memiliki khasiat untuk melembabkan, menyegarkan, dan mencerahkan kulit. Selain itu penelitian menunjukkan bahwa singkong dapat menghambat penuaan dini, mengangkat kotoran dan menghaluskan kulit.
“Panen singkong di desa ini melimpah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal oleh para petani, sehingga sangat disayangkan,” ungkap Pak Anton, Ketua Kelompok Tani di Desa Socokangsi. Pernyataan tersebut dan potensi yang derkandung dalam singkong menjadi latar belakang utama pelaksanaan program ini.
Program dimulai dengan edukasi mengenai manfaat singkong sebagai bahan baku produk masker alami. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan cara kerja pembuatan masker singkong kepada peserta. Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama saat sesi tanya jawab berlangsung. Singkong yang biasanya hanya diolah menjadi rebusan atau keripik, kini dijadikan trobosan baru sebagai masker muka.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan produk inovatif, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat melalui pengembangan keterampilan dan pengelolaan usaha kecil yang berkelanjutan. Dengan pendampingan dan pelatihan yang diberikan, warga desa kini memiliki peluang untuk mengembangkan UMKM berbasis singkong dengan potensi ekonomi yang menjanjikan.