PATI, Lingkarjateng.id – Kasus kekerasan kerap ditemui di masyarakat. Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Pati, Bambang Susilo, menilai perlu sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tindak hukum.
Menurut data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati, sejak tahun akhir bulan Januari 2022 tercatat ada 155 kasus kekerasan pada perempuan dan anak.
“Kekerasan kepada perempuan yang meningkat, secara umum tidak hanya di Pati. Tapi itu butuh kesadaran terhadap hukum dan agama yang harus dipatuhi masyarakat. Karena kita negara hukum, jadi jangan ada kekerasan,” ujar Bambang.
Menurutnya, sosialisasi dan pendidikan terkait peraturan dan tindak hukum perlu dimasifkan untuk mengurangi korban kekerasan.
Jikapun ada kasus kekerasan, politisi dari Pertai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap ada penyelesaian sesuai dengan prosedur hukum. Akan tetapi jika hanya dugaan yang belum terbukti kebenarannya, diperlukan penyelesaian secara kekeluargaan.
Untuk membuat masyarakat taat hukum, Bambang juga meminta peran aktif pihak kepolisian untuk melakukan sosialisasi terhadap hal-hal yang dilarang oleh negara.
“Kalau terlanjur ada kasus, ya, diselenggarakan secara musyawarah apapun bentuknya. Karena jalur hukum harus disesuaikan penyelesaianya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)
