SMP Nufo Pamotan Rembang Terapkan Pembelajaran Semi Privat

SMP Nufo Belajar Semi Privat

PRAKTEK: Siswa SMP Alam dan Pondok Pesantren Nufo ketika praktik sesuai hobi yang dimiliki. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG,Lingkarjateng.id – Berbeda dengan sekolah pada umumnya, SMP Alam Nurul Furqon (Nufo) di Desa Mlagen, Kecamatan Pamotan memiliki sistem pembelajaran yang unik. Dimana pada umumnya 1 guru mengajar banyak siswa, namun di SMP yang disebut Planet Nufo itu 1 guru hanya mengajar 4 siswa.

Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Nufo, Su’udud Tasdiq mengatakan, SMP Nufo atau sering disebut Planet Nufo ini juga merupakan pondok pesantren (Ponpes). Dimana siswa tidak hanya mendapat pendidikan reguler, namun siswa juga mendapat pendidikan agama islam.

Su’ud sapaan akrabnya mengungkapkan di SMP Planet Nufo menerapkan pembelajaran 1 banding 4. Artinya 1 guru hanya mengajar 4 murid atau bisa dibilang pembelajaran semi private.

Belasan Sekolah di Rembang Raih Penghargaan Adiwiyata

Menurutnya, dengan sistem pembelajaran tersebut akan lebih efektif untuk membuat siswa lebih bisa memahami pelajaran. Dan untuk para guru juga bisa memastikan bahwa siswanya benar-benar paham tentang pelajarannya atau tidak.

“Rasio 1 banding 4 itu kami anggap bahwa akan sangat efektif karena pendidikannya semi privat. Sebenarnya anak yang pintar itu anak yang diajari secara privat. Dengan diajari secara privat anak-anak memahami betul dan guru bisa memastikan anak ini paham atau tidak,” ungkapnya.

Su’ud membeberkan, adanya sistem pembelajaran 1 banding 4 itu bermula dari pengasuh di sekolahan tersebut yang ingin membuat sistem pembelajaran out of the box atau berbeda dengan yang lain dengan sistem pembelajaran semi privat.

Awalnya sekolah tersebut dibuat untuk menampung anak-anak dari para pengasuh SMP dan Ponpes Planet Nufo yang telah lulus dari pendidikan SD. Tidak disangka, ternyata banyak orang tua yang berminat untuk menyekolahkan anaknya di SMP tersebut.

DPRD Pati Muntamah: Pembelajaran Tatap Muka Lebih Efektif

Pasalnya, lanjut dia, selain mendapatkan pendidikan, para siswa juga bisa mempraktekkan pelajaran yang didapat secara langsung. Sehingga para siswa bisa cepat dalam memahami pelajaran yang didapat dari sekolah.

“Ternyata (dengan sistem pembelajaran) perkembangannya itu sangat signifikan bagi anak-anak. Sehingga banyak orang tua yang melihat bahwa sekolah ini merupakan sekolah yang berbeda dan mampu menjadikan anak yang tidak bisa menjadi bisa serta membuat sekolah itu menyenangkan bagi anak-anak,” terangnya.

Su’ud menyebutkan, sekolah SMP Alam dan Pondok Pesantren Nurul Furqon sudah berjalan 3 tahun. Kini sudah ada kurang lebih 200 anak-anak dari berbagai wilayah di seluruh nusantara yang menjadi siswa di SMP yang unik itu.

Selain mendapatkan pendidikan reguler sesuai kurikulum sekolah, para siswa juga dilatih keterampilan sesuai dengan minat, bakat dan hobi yang dimiliki masing-masing siswa. Seperti beternak, berkebun, hingga berdagang. 

“Jadi mereka memiliki hobi atau minat apa kita fasilitasi dan siswa bisa langsung praktik dan guru juga mendampingi,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version