KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang memprediksi volume kendaraan yang melintas di wilayah Kabupaten Semarang akan meningkat hingga 60 persen selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kabupaten Semarang, Djoko Noerjanto, mengatakan lonjakan kendaraan diperkirakan terjadi baik di jalur konvensional maupun ruas Tol Semarang-Solo dan Semarang–Bawen, mengingat posisi Kabupaten Semarang sebagai jalur penghubung menuju Solo dan Yogyakarta.
“Kami perkirakan, penambahan jumlah volume kendaraan akan meningkat di Kabupaten Semarang sampai dengan 60 persen di banding dengan hari-hari biasanya,” kata Djoko, Selasa, 16 Desember 2025.
Mengantisipasi kondisi tersebut, Dishub Kabupaten Semarang bersama kepolisian dan sejumlah instansi terkait telah menyiapkan langkah pengamanan dan pengaturan lalu lintas sejak 22 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Djoko menyebutkan, sejumlah titik rawan kepadatan telah dipetakan, di antaranya Simpang Susun Exit Tol Bawen, kawasan Ambarawa, serta jalur menuju destinasi wisata.
“Ambarawa ini menjadi titik kepadatan lalu lintas bagi pengendara yang hendak menuju Yogyakarta. Selain itu, di Ambarawa tepatnya di sekitar Pasar Hewan Ambarawa ini juga masih ada pengerjaan proyek pengecoran,” ujarnya.
Ia mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Semarang agar proyek pengecoran tersebut ditunda sementara selama periode Nataru guna mencegah terjadinya kemacetan panjang.
Untuk mengurai kepadatan, Djoko menyebut pengendara yang tidak memiliki kepentingan di pusat Kota Ambarawa maupun yang hendak menuju Magelang dan Yogyakarta akan diarahkan melintas melalui Jalan Lingkar Ambarawa (JLA).
“Yang dari Exit Tol Bawen atau Simpang Susun Exit Tol Bawen ini juga akan kami arahkan bisa melintas di JLA untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas di sekitar turunan Bawen,” jelas Djoko.
Selain jalur utama, Dishub Kabupaten Semarang juga memfokuskan pengamanan di kawasan wisata yang diperkirakan mengalami lonjakan kunjungan, seperti Bandungan, Saloka Theme Park, Dusun Semilir, dan Cimory Dairyland.
Djoko mengungkapkan, pihaknya juga mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membatasi operasional kendaraan angkutan barang dan kendaraan berat di ruas jalan nasional yang melintasi kawasan wisata Kabupaten Semarang selama Nataru.
Menurutnya, Kabupaten Semarang yang memiliki banyak tanjakan dan turunan tajam berisiko besar menimbulkan kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian pengendara kendaraan berat.
Selain pengaturan arus, Dishub Kabupaten Semarang juga menyiapkan fasilitas rest area di jalur konvensional maupun ruas tol. Rest area jalur non-tol akan disiapkan di kawasan Lemah Ireng, Bawen, serta bekerja sama dengan rumah makan dan fasilitas swasta lainnya.
Sementara di ruas tol, terdapat lima rest area yang berada di wilayah Kabupaten Semarang, yakni KM 429 A dan B, KM 456 A dan B, serta KM 468 A/B.
Untuk mendukung kelancaran lalu lintas, Djoko menyebut pihaknya akan menurunkan lebih dari 160 personel yang ditempatkan di pos pengamanan, patroli mobile, serta titik-titik wisata, termasuk wisata air seperti Rawa Pening, Bukit Cinta, dan Muncul.
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Rosyid































