SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pedagang kuliner di Salatiga hanya bisa pasrah karena omzetnya turun lantaran harga cabai masih tinggi.Diketahui harga cabai saat ini masih di kisaran Rp 60.000 per kilogram.
Suprih salah seorang pedagang di Pasar Blauran Salatiga menjelaskan kebanyakan konsumen terutama pedagang kuliner akan membeli cabai campuran. Dengan begitu, mereka bisa menekan peningkatan modal.
“Saat harga tinggi, pasti ada penurunan omzet. Pelanggan, utamanya pemilik warung pasti mengurangi pembelian karena menghitung modal,” kata, Selasa, 6 Agustus 2024.
Pelaku usaha warung makan juga mengeluhkan tingginya harga cabai ini. Alasannya mereka tidak bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan, utamanya yang suka pedas secara optimal.
“Kalau biasanya bisa memberikan pelayanan sesuai permintaan pelanggan yang minta super pedas, sekarang tidak bisa. Sebab meski harga cabai naik, saya tidak bisa menaikkan harga jual,” kata Soimah (52) salah seorang pemilik warung pecel lele di Jalan Lingkar Selatan Salatiga.
Dia menjelaskan pedagang tidak bisa berbuat banyak saat harga bahan baku naik. Yang bisa dilakukan hanya pasrah dan menjaga pelanggan agar setiap hari dagangan bisa habis.
“Kalau dibilang untung, ya masih ada keuntungan meski pendapatan menurun dibandingkan saat harga bahan baku normal. Yang penting modal bisa berputar,” ujarnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)