SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyebut kebutuhan anggaran untuk melakukan pelandaian Jalan Silayur di Kecamatan Ngaliyan mencapai sekitar Rp60 miliar.
Ruas jalan tersebut sejak lama menjadi titik rawan kecelakaan karena kemiringannya yang ekstrem. Terbaru, pada Sabtu, 29 November 2025, sebuah truk pengangkut minyak gagal menanjak dan terguling di depan SMPN 16 Semarang.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyatakan pihaknya belum dapat mengambil langkah perbaikan permanen karena besarnya biaya proyek tidak sebanding dengan kemampuan fiskal daerah.
“Struktur Jalan Silayur memang sulit. Elevasinya tidak ideal,” ujarnya, Selasa, 2 Desember 2025.
Agustina menjelaskan bahwa kajian teknis mengenai kebutuhan anggaran sudah dilakukan, namun hasilnya menunjukkan biaya yang sangat besar di tengah kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
“Kami sudah minta dibuatkan kajian. Ternyata untuk membuat jalan itu lebih landai, dibutuhkan lebih dari Rp60 miliar,” ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, Agustina mengatakan pihaknya untuk sementara fokus pada pengawasan lalu lintas kendaraan berat di kawasan itu.
“Posisi kami saat APBD belum dipotong saja fiskalnya tidak mencukupi, apalagi sekarang,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, truk bermuatan besar hanya diizinkan melintas pada pukul 23.00-05.00 WIB.
Selain itu, kendaraan dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) di atas 8 ton dilarang melintas di luar jam tersebut guna meminimalkan risiko kecelakaan di jalur curam tersebut.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Rosyid






























