REMBANG, Lingkarjateng.id – Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ meminta jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar mendorong desa yang dipetakan rawan bencana menjadi “Desa Tangguh”. Dimana masyarakatnya memiliki kesadaran dan kesiapan akan pencegahan dan penanggulangan bencana.
“Mitigasi di desa-desa yang sudah ditetapkan sebagai desa rawan bencana. Saya minta untuk dibentuk menjadi desa tangguh bencana, ” ujar Wabup saat memberikan pengarahan apel di halaman Kantor BPBD, Kamis (3/2).
Jika warga di desa rawan bencana memiliki kesadaran dan kemampuan dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana, menurut Gus Hanies, sapaan akrabnya, pasti sangat membantu BPBD dalam menangani bencana dan korban.
Wakil Bupati Rembang Minta Review Investasi Selama Pandemi
Lebih lanjut, Wabup yang hobi bermain tenis meja itu menuturkan BPBD belum memiliki gudang yang representatif. Hal itu menjadi catatan dan akan dicarikan solusinya.
“Gudang logistik mesti harus terpisah dengan gudang sarpras. Ini juga ada beberapa sarpras yang ditaruh di luar karena tidak kebagian tempat, ini jadi catatan nanti saya lapor Pak Bupati,” ungkapnya.
Selain itu, pelayanan ke masyarakat, seperti segala informasi tentang bencana harus bisa disampaikan dengan baik. Tentang penyampaian informasi, BPBD diminta memanfaatkan digitalisasi informasi.
Wakil Bupati Rembang Minta DPKP Lebih Greget dalam Bekerja
Kepala Pelaksana BPBD Rembang, Sri Jarwati menuturkan, saat ini baru ada satu Desa Tangguh Bencana, yakni Bendo Kecamatan Sluke. Sedangkan, tahun ini rencananya BPBD akan membentuk tujuh Desa Tangguh.
“Nanti kita lihat desa mana yang paling rawan bencana dan yang lebih prioritas untuk dijadikan desa tangguh tahun ini. Jadi, desa tangguh ini masyarakatnya mandiri memiliki kesadaran, mereka tahu cara penyelamatan diri ketika ada bencana,” imbuhnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)