JAKARTA, Lingkarjateng.id – Lima kader Nahdlatul Ulama (NU) yang mengatasnamakan pemuda NU pergi ke Israel dan bertemu Isaac Herzog. Kunjungan mereka ke sana dan berfoto, lalu dengan bangga membagikannya di kanal media sosial telah mengundang kritik dari warganet.
Rupanya, kelima kader NU tersebut usai melakukan pertemuan dengan Presiden Israel tanpa sepengetahuan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kelima orang itu adalah Zainul Maarif, Syukron Makmun, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Zainul Maarif merupakan pemuda nahdiyin yang berprofesi sebagai dosen filsafat. Tokoh muda NU itu mengajar program studi Sejarah Peradaban Islam di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).
Sedang Syukron Makmun atau akrab disapa Gus Faiz merupakan putra KH Syukron Makmun, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta. Gus Faiz bukanlah orang baru di MUI, sebelumnya ia juga aktif di pengurus MUI Pusat. Keahliannya sebagai ulama tidak diragukan lagi lantaran memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni.
Selanjutnya, Munawar Aziz yang merupakan staf khusus Pj Bupati Kudus Dr M Hasan Chabibie bidang Inovasi, Strategi dan Komunikasi. Ia juga merupakan Sekretaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom. Selain aktif di organisasi tersebut, Munawar juga aktif dalam dunia penulisan.
Kader NU perempuan yang ikut hadir dalam pertemuan itu adalah Nurul Bahrul Ulum. Nurul juga tampak dalam foto tersebut. Sikap Nurul ini sangat disayangkan mengingat profilnya selama ini dikenal sebagai aktivis perempuan yang lantang dalam isu-isu gender dan perempuan.
Terakhir adalah Izza Annafisah, yang dikenal salah satu sosok yang aktif dalam organisasi NU. Bahkan ia pernah menduduki posisi penting di Fatayat NU.
Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima nahdiyin untuk dimintai keterangan.
“Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Gus Ipul mengatakan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom) serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.
“Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan,” ujarnya.
Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kata dia, bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.
Ia menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Isaac Herzog.
“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” katanya.
Menurut dia, kepergian lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)