SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Qoulil Qoumas meyakini Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mampu memimpin Jawa Tengah. Hal itu dia sebut karena nama Hendi muncul di tengah pemberitaan pencalonan pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng).
Secara terang-terangan, Gus Yaqut sapaan akrabnya, dalam mendukung Wali Kota Semarang akan menyiapkan sebanyak 300.000 Banser yang tersebar di Jawa tengah. Selain itu, Gus Yaqut yang kini menjabat sebagai Menteri Agama RI bercerita, sejak menjadi Wakil Bupati Rembang, orang yang pertama dia temui saat memenangi Pilkada Rembang tahun 2005 yaitu Hendrar Prihadi.
“Saya ingat bahwa Mas Hendi ini tamu pertama saya. Ketika saya memenangi pilkada tahun 2005 dulu di Rembang. Itulah Mas Hendi,” tutur Yaqut pada sela-sela kunjungan ke Kota Semarang, Selasa (8/2).
Namanya Masuk Bursa Pilgub Jateng 2024, Hendi Tak Mau GR
Dirinya pun mengakui, sangat mengapresiasi langkah dan kiprah Hendi yang bermula menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia (KNPI), kemudian menapaki karier sebagai Wali Kota Semarang, dan berhasil memenangkan pilkada di Kota Semarang.
“Waktu itu Mas Hendi sebagai Ketua KNPI datang dan ingin belajar bagaimana cara menang Pilkada. Dan saat ini beliau membuktikan dua periode menjadi wali kota, yang insya Allah nanti mendapatkan tugas baru yang lebih menantang,” ungkapnya.
Terkait rencana bakal dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Tengah, dirinya siap mengerahkan kekuatan banser untuk menjadi pasukan. Sehingga meminta Hendi tak perlu khawatir jika akan maju menjadi orang nomor satu di Jateng.
Dinyatakan bahwa Hendi sendiri sebagai kader PDI Perjuangan, dikenal cukup dekat dengan jaringan Kiai Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah. Pasalnya, Hendi sendiri bukanlah nama asing bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama. Bahkan, keanggotaan Hendi di Nahdlatul Ulama telah secara resmi diakui dengan adanya KartaNu atas namanya sejak tahun 2020.
“Mas Hendi akan memimpin kita semua di Jawa Tengah. Saya yakin itu dan saya siap menjadi pasukannya Mas Hendi. Jangan khawatir, Banser di Jawa Tengah lebih dari tiga ratus ribu, jadi cukuplah itu menjadi pasukan,” ujarnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)