PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekalongan Muhammad Latifuddin mengajak para guru di Kota Pekalongan agar menjadikan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) sebagai momentum meningkatkan semangat dalam memajukan pendidikan.
“Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia,” ujar Gus Latif sapaan karib Anggota DPRD Kota Pekalongan, Senin, 27 November 2023.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Pekalongan ini mengatakan, peringatan HGN juga menjadi ruang apresiasi yang diberikan kepada para guru atas semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dalam merdeka belajar demi terwujudnya pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik.
“Mari bersama kita berikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru-guru Indonesia yang selalu belajar, berbagi, dan berkolaborasi dengan semangat Merdeka Belajar, serta telah berjuang untuk menciptakan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan,” katanya.
Menurut Latif, peringatan hari ini bukan hanya perayaan keberhasilan masa lalu tetapi juga sebuah panggilan untuk melangkah maju bersama sebagai komitmen belajar yang bergerak menuju masa depan yang penuh harapan. Dirinya menambahkan, Hari Guru kali ini memasuki babak baru dimana kita tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan tetapi juga pada pemberdayaan siswa sebagai pelaku utama dalam proses kemerdekaan belajar tetapi sebuah semangat untuk membuka pintu pengetahuan.
“Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh guru di seluruh kawasan negeri dengan penuh dedikasi membimbing mengajar dan membuka pintu pengetahuan bagi para siswa,” terangnya.
Selain harus bisa mengajar, guru juga dituntut untuk bisa mendidik siswa agar memiliki keterampilan serta karakter yang baik. Tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar tak hanya diukur dari tingginya nilai siswa akan tetapi harus di imbangi dengan akhlak mulia. Begitu pun untuk para murid agar bisa menempatkan posisinya sebagai murid dan memuliakan para guru.
Pola pembelajaran tersebut dilakukan oleh guru yang memiliki konsep mendidik, tapi sebaliknya banyak guru yang mengedepankan proses pembelajaran. Sehingga yang terjadi adalah guru memberikan aspek kognitifnya saja dan sering mengabaikan aspek yang tidak kalah penting yakni aspek afektif dan psikomotor.
“Sekarang banyak guru yang tidak sadar sebagai guru dan murid pun tidak menempatkan sebagai murid, Semoga di hari guru ini, bisa menempatkan posisi masing-masing,” sambung Latif.
Untuk itu pada peringatan HGN ini, dirinya mengucapkan Selamat HUT tahun ini kepada semua guru dan terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah mendidik dan membimbing kami sehingga kami bisa seperti ini.
“Terus tingkatkan kinerja dan jadi lah sosok guru yang benar-benar mendidik generasi bangsa. Tanpa mereka, kami bukan siapa-siapa,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Lingkarjateng.id)