SEMARANG, Lingkarjateng.id – Relawan yang tergabung dalam Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (ACT Jateng) bersama dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), mendirikan enam posko kemanusiaan di Kota Semarang. Hal itu dilakukan pasca bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Branch Manager ACT Jateng, Maruf Setiawan mengatakan, adanya posko-posko kemanusiaan itu bertujuan untuk menggalang donasi dari masyarakat sekitar. Nantinya, hasil donasi tersebut akan disalurkan kepada korban bencana erupsi Gunung Semeru.
“Kami juga memfasilitasi layanan jemput donasi, melalui care line 0812-3423-4514. Donasi dapat berupa uang tunai maupun logistik atau sembako yang nantinya akan dikirimkan ke lokasi bencana,” terangnya, Rabu (8/12).
Maruf mengungkapkan, ada beberapa kebutuhan mendesak yang saat ini dibutuhkan oleh para pengungsi. Mengingat banyak dari mereka yang tidak sempat membawa kebutuhan pokok saat mengungsi.
MDMC Kudus Terjunkan Relawan ke Lokasi Erupsi Semeru
“Di antaranya adalah makanan siap saji, air bersih, multivitamin, popok bayi, baju, pembalut wanita, masker, terpal, tikar, selimut dan sembako pada umumnya,” imbuhnya.
Seluruh bantuan yang terkumpul, lanjutnya, akan diberangkatkan serentak dari Ibu Kota Jawa Tengah menuju Lumajang pada Jumat (10/12) mendatang. Pihaknya juga mengirim sejumlah relawan untuk membantu di posko pengungsian.
“Donasi yang terkumpul, baik tunai maupun non tunai akan diberangkatkan bersama armada kemanusiaan menyusul enam orang relawan asal Jawa Tengah yang sudah di posko induk saat ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan jika masyarakat dapat menyalurkan bantuan secara langsung di posko induk ACT yang berada di Kantor Kecamatan Pronojiwo, Jalan Raya Dampit Nomor 1, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Selain itu juga ada di Jalan Raya Dampit-Lumajang, RT.04/RW.01, Desa Sumberwuluh Tengah, Kecamatan Sumberwuluh, Lumajang.
Sebagai informasi, erupsi dari gunung tertinggi di Jawa itu telah menelan korban sebanyak 22 jiwa hingga Selasa (7/12) pukul 08.00 WIB. Jumlah warga terdampak sebanyak 5.205 jiwa, 17 dinyatakan hilang, 69 mengalami luka berat, 100 jiwa mengalami luka ringan tersebar di 37 titik pengungsian. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)