PEKALONGAN, Lingkarjateng.id — Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memperpanjang masa operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu hingga September 2025. Perpanjangan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini memberikan waktu bagi Pemkot untuk membenahi sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengatakan Kota Pekalongan sampai saat ini masih darurat sampah. Perpanjangan masa operasional TPA Degayu menjadi kesempatan untuk mendorong penguatan peran Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di tiap kelurahan untuk mengelola sampah.
“Dengan adanya perpanjangan operasional TPA Degayu ini, kami diberi waktu untuk berbenah. Kami optimistis, masalah ini bisa diatasi jika semua pihak bekerjasama,” ujar Wali Kota Aaf saat rapat koordinasi darurat sampah di Aula Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Rabu, 21 Mei 2025.
Wali Kota Aaf menyampaikan Pemkot Pekalongan saat ini fokus menyiapkan mesin pemilah sampah, incinerator, serta mengoptimalkan fungsi TPST, TDPS, dan TPS3R.
Kota Pekalongan Darurat Sampah Efek TPA Degayu Ditutup Karena Overload
Pihaknya lebih menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar memilah sampah dari rumah.
“Kuncinya adalah pemilahan dari rumah. Itu hal mendasar yang harus terus disosialisasikan,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, menambahkan, pembentukan KSM dilakukan oleh kelurahan bersama tokoh masyarakat dan mendapat pendampingan DLH.
“Mereka kami dorong untuk aktif melakukan edukasi ke warga, RT, RW, hingga sekolah. Salah satunya pilot project sudah berjalan di SDN Medono 08,” jelasnya.
Ketua DPRD Kota Pekalongan Usul TPA Degayu Dibuka Terbatas Selama Masa Transisi
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso, menjelaskan pengelolaan sampah akan terdesentralisasi. KSM akan bertanggung jawab mulai dari pengambilan sampah rumah tangga hingga pemrosesan di TPS-3R.
“Kami juga mendorong terbentuknya bank sampah di tingkat RW,” katanya.
Sri Budi menekankan pentingnya sinergi lintas elemen untuk membangun kesadaran kolektif dalam mewujudkan Kota Pekalongan yang bersih dan bebas dari ancaman sampah.
“Kendati tantangan masih besar, optimisme tetap dijaga melalui kolaborasi semua elemen masyarakat,” tandasnya.
Jurnalis: Fahri Alakbar
Editor: Ulfa Puspa

































