Waspada Sesar Pati Kembali Aktif, 14 Kecamatan di Rembang Terancam Gempa

INFO GRAFIS: Peta sumber dan bahaya gempa Indonesia tahun 2017 yang disusun oleh Tim Pusat Studi Gempa Nasional. (Twitter @Jogja_Uncover/Lingkarjateng.id)

INFO GRAFIS: Peta sumber dan bahaya gempa Indonesia tahun 2017 yang disusun oleh Tim Pusat Studi Gempa Nasional. (Twitter @Jogja_Uncover/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut aktivitas kulit bumi yang membentang di area Pati ke timur akan kembali bergerak. Diperkirakan, 14 kecamatan di Kabupaten Rembang terancam mengalami gempa tektonik dangkal dengan skala 5 hingga 8 MMI (Modified Mercally Intensity) akibat sesar Pati yang kembali aktif.

Gempa Tuban pada 14 April 2023 lalu memicu sesar Pati kembali aktif. Dampaknya, 14 kecamatan di Kabupaten Rembang berpotensi mengalami gempa. Diantaranya gempa skala 8 MMI di Sumber dan Sulang, skala 7 MMI di Bulu, Pamotan, Rembang, dan Sedan. Sedangkan skala 6 MMI di Gunem, Kaliori, Lasem, dan Panjor. Untuk skala 5 MMI berada di Kragan, Sluke, Sarang, dan Sale.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya, mengungkapkan sesar Pati kembali aktif berpotensi juga pada pergerakan tanah dan alam. Apalagi sebagian wilayah Kabupaten Pati juga berada di sesar Kendeng sehingga masyarakat harus tetap waspada.

“Dengan adanya gerakan tanah yang kemarin terjadi di wilayah Tuban itu ada potensi juga pergerakan tanah juga alam terjadi di wilayah sesar Pati. Karena Pati ini juga berada di sesar Kendeng kemudian sambung terus sampai sesar Pati ke timur sampai masuk wilayah Rembang dan Tuban,” jelasnya, baru-baru ini.

Martinus mengungkapkan, ancaman gempa akibat sesar Pati kembali aktif juga berpotensi dirasakan masyarakat, khususnya di Kecamatan Batangan dan Jaken karena dekat dengan wilayah Rembang.

“Maka saya mengimbau kepada masyarakat, meskipun yang kemungkinan merasakan dampak saat ini menurut BMKG itu adalah kecamatan-kecamatan di wilayah Rembang, tetapi karena ada wilayah kita yang berdekatan dengan Rembang yaitu Kecamatan Kaliori itu ada kecamatan Batangan dan Jaken maka baiknya kalau masyarakat di wilayah Pati utamanya di wilayah Jaken dan Batangan tetap berhati-hati,” terangnya.

Lebih lanjut, Martinus menyatakan bahwa BPBD Pati akan terus berusaha melakukan pemantauan dan mencari informasi di BMKG terkait perkembangan sesar Pati. (Lingkar Network | Mutia Parasti – Lingkar TV)

Exit mobile version