Waspada Penyempitan Jalur, Ada Pemasangan WIM di Jembatan Wonokerto Demak

MACET: Warga diimbau hati-hati karena bakal ada penyempitan jalur akibat pemasanagan WIM Jembatan Wonokerto. (M Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

MACET: Warga diimbau hati-hati karena bakal ada penyempitan jalur akibat pemasanagan WIM Jembatan Wonokerto. (M Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id Jembatan Wonokerto yang terletak di jalur utama Demak-Semarang bakal dipasangi sensor Weight In Motion (WIM). Pemasangan WIM di Jembatan Wonokerto ini pun berpotensi menimbulkan ketersendatan arus lalu lintas di wilayah pengerjaan tepatnya di Pantura Demak wilayah Kecamatan Karangtengah KM 17.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Demak AKP Muhammad Gargarin Friyandi mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan khususnya di Kabupaten Demak untuk tetap menjaga diri saat berkendara karena akan ada penyempitan jalur.

“Jadi kemarin dari PT Bukaka menyampaikan kepada kami bahwa mereka akan melakukan pemasangan sensor jembatan yang biasa disebut WIM itu,” katanya, Rabu, 2 Agustus 2023.

Kendati demikian, mengenai jadwal perbaikan pemasangan WIM tersebut akan dirapatkan kembali agar arus lalu lintas tetap stabil.

“Namun ini saya minta rapat ulang kembali karena ada beberapa yang harus kita tentukan dari Satlantas agar arus di pantura Demak ini arusnya tetap stabil dan tidak terjadi kepadatan yang panjang,” jelasnya.

Pemasangan WIM ini, kata dia, diperkirakan membutuhkan waktu paling cepat tiga hari dan paling lambat enam hari. Sebab, pengerjaan pemasangan WIM tersebut kurang lebih satu meter.

“Karena itu hanya pemasangan sensor kurang lebih satu meter, jadi prediksi kami untuk arus lalu lintas kemungkinan tidak terlalu padat. Karena hanya satu lajur yang dibuka, satu lajurnya dikerjakan. Lalu setelah dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore itu satu lajur off dan satu lajur on, kemudian setelah jam 5 sore kedua lajur bisa digunakan kembali,” jelasnya.

Jika kondisi arus lalu lintas terlalu padat, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem contra flow.

“Kalau dilihat arus lalu lintas terlalu padat, kita akan lakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem contra flow. Tapi kalau tidak terlalu padat paling kita akan melakukan pengaturan untuk mempercepat arus, karena yang dipasang hanya dari arah Semarang menuju ke Demak,” tandasnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version