PATI, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati dengan sigap menanggapi bencana naiknya air laut ke permukaan (rob) wilayah pesisir utara Pati yang baru-baru ini terjadi.
Rob yang paling parah menerjang Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu dan Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Pati pada Senin (23/05). Bahkan, di Desa Banyutowo, tanggul laut jebol dan air laut naik ke daratan.
Saat dikonfirmasi oleh Lingkarjateng.id, Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, sudah memberikan bantuan berupa 500 sak pasir guna membendung gelombang tinggi dan masuknya air laut ke daratan.
Rumah Seorang Warga Agungmulyo Pati Kebakaran, Diduga Penyebabnya Sepele
“Kami dari BPBD telah memberikan sandbag yang diisi pasir untuk meninggikan tanggul, juga mengurangi naiknya air laut (ke permukaan). Sebanyak 500 sak telah dibagikan ke masyarakat melalui kepala desa. Hari ini, bantuan itu sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,” ujar Martinus saat ditemui di ruangannya.
Martinus menambahkan, bersama dengan masyarakat sekitar, pihaknya sudah melakukan kerja bakti dan pembersihan material lumpur sisa banjir rob. Dirinya meengungkapkan, peristiswa banjir rob yang terjadi di pantai utara Jawa pada umumnya masih akan terus berlangsung beberapa hari ke depan. Kondisi ini diperparah dengan embusan angin dari laut menuju darat.
“Fenomena alam banjir rob yang terjadi pada Senin (23/05) yang diperkirakan oleh BMKG masih akan terus berlangsung sampai pekan depan dengan ketinggian 2 meter. Kondisi ini diperparah dengan tiupan angin kencang dari laut menuju darat,” terangnya.
Akibat dari peristiwa itu, selain merendam rumah warga, ratusan ikan juga hanyut diterjang banjir rob. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)