Warga Grobogan Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Serang

Warga Grobogan Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Serang

IDENTIFIKASI: Jenazah Lapiyo saat dilakukan identifikasi. (Eko Wicaksono/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Seorang lansia warga Dusun Dukoh Kidul, Desa Toko, Kecamatan Penawangan hanyut di Sungai Serang, Kabupaten Grobogan. Korban yang bernama Lapiyo (75) itu dievakuasi oleh tim SAR gabungan bersama masyarakat dalam keadaan tak bernyawa, pukul 02.30 WIB dini hari, pada Senin, 10 Juli 2023.

Sebelumnya, pada Minggu, 9 Juli 2023 pukul 14.00 WIB, Lapiyo diketahui berangkat ke sawah. Untuk menuju ke sawah, Lapiyo harus menyeberangi sungai Serang terlebih dulu. Akan tetapi Lapiyo tidak kunjung pulang ke rumah hingga malam hari. Akhirnya, pihak keluarga Lapiyo pun mencarinya namun tak membuahkan hasil.

“Diduga korban hanyut saat menyeberang, karena saat menyeberang perahu penyeberangan yang biasa ia pakai berada di seberang sungai. Jadi, korban terpaksa hanya menggunakan tali penyeberangan untuk menyeberangi sungai, lalu korban tidak bisa menyelamatkan diri akhirnya hanyut tenggelam,” kata Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto.

Berdasarkan pantauan tim SAR gabungan, tambahnya, kedalaman air sungai Serang kurang lebih 2 meter dan lebar sungai 6 meter.

Sementara itu, Kapolsek Penawangan AKP Darmono mengatakan bahwa, pencarian korban juga turut dibantu oleh BPBD Kabupaten Grobogan.

Ia mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia di dalam aliran sungai Serang sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, dengan jarak dari tempat kejadian kurang lebih 80 meter untuk kemudian segera dievakuasi.

“Setelah melakukan pemeriksaan pada jenazah korban, ditemukan luka lecet pada kelopak mata kanan dan leher bagian kiri. Sedangkan mulut dan hidung mengeluarkan air bercampur darah,” jelasnya.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan, tambahnya, korban meninggal dunia akibat tenggelam.

Pihak keluarga pun telah menerima kejadian tersebut dan memohon untuk tidak dilakukan autopsi yang dituangkan dalam surat pernyataan.

“Diduga penyebab dari kejadian tersebut adalah karena kurang hati-hatinya korban, sehingga lepas dari tali yang digunakan untuk menyeberang akibatnya korban terseret arus sungai dan tenggelam,” tandasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version