Wanita di Pati Tewas Dekap Bayi Ternyata Korban KDRT Suami Siri

ILUSTRASI: Ilustrasi tindak kekerasan dalam rumah tangga. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Ilustrasi tindak kekerasan dalam rumah tangga. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Proses penyelidikan dan autopsi wanita yang tewas sambil mendekap bayi di kontrakan Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pati menemui titik terang. Terbaru, Polresta Pati mengamankan suami siri korban dan ditetapkan sebagai tersangka tindak kekerasan.

Tersangka bernama Mashuri ditangkap karena diduga telah melakukan tindak kekerasan terhadap Budiarti yang ditemukan tewas dengan kondisi muka bengkak pada Rabu, 14 Juni 2023 malam.

Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar mengatakan bahwa tersangka mengakui melakukan kekerasan terhadap Budiarti lantaran curiga telah berselingkuh.

“Pelaku mengaku melakukan kekerasan kepada korban karena cemburu tidak boleh melihat handphone korban. Karena itu pelaku curiga korban telah berselingkuh,” jelasnya.

Seorang Wanita di Pati Ditemukan Tewas sambil Dekap Anaknya

Kompol Onkoseno menambahkan, dari hasil otopsi yang dilakukan tim forensik dan dokter kesehatan Polda Jateng pada Kamis 15 Juni 2023 didapati luka memar pada area kepala. Tim kepolisian menyebutkan meninggalnya Budiati karena faktor menurunnya kesehatan pasca melahirkan serta kekerasan yang dilakukan oleh suami siri. Lebih lanjut, mayat korban yang ditemukan sudah berbau diduga telah tewas sekira Senin, 12 Juni 2023 atau Selasa, 13 Juni 2023.

Sebelumnya diberitakan Mashuri menemukan istrinya dalam kondisi terbujur kaku dengan memeluk anaknya yang masih bayi dan dua anak yang masih balita memeluk korban dari belakang.

Menurut keterangan Ketua RT setempat, Wahyu, suami korban pulang karena sekitar dua hari terakhir tidak mendapat kabar dari istri. Namun setibanya di rumah dibuat kaget dengan kondisi istrinya yang sudah terbujur kaku. Sang suami diketahui bekerja sebagai makelar garam di Kabupaten Rembang.

“Tadi malam (14 Juni 2023) sekitar pukul 21:20 suami pulang mendapati istrinya sudah terbujur kaku di kasur posisi ngeloni bayi dan 2 anaknya. Jenazah sudah bau dan muka bengkak. Langsung dibawa ke RS Soewondo dan diotopsi,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Kamis, 15 Juni 2023.

Korban diketahui sudah tinggal di kontrakan tersebut selama kurang lebih satu tahun. Korban dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup.

“Tertutup jarang komunikasi dengan warga sekitar, korban tidak bekerja di rumah dengan ketiga anaknya. Saat ini suaminya diamankan ke Resmob,” imbuhnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version