Waisak, Tokoh Lintas Agama Jalin Silaturahmi di Vihara Tanah Putih Semarang

MENERANGKAN: Kepala FKUB Provinsi Jawa Tengah, KH Taslim Sahlan (kiri) dan Kepala Vihara Tanah Putih, Bhikkhu Cattomono Mahatera (kanan) saat ditemui awak media di Vihara Tanah Putih Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

MENERANGKAN: Kepala FKUB Provinsi Jawa Tengah, KH Taslim Sahlan (kiri) dan Kepala Vihara Tanah Putih, Bhikkhu Cattomono Mahatera (kanan) saat ditemui awak media di Vihara Tanah Putih Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sejumlah tokoh agama dan kepercayaan berkumpul di Vihara Tanah Putih, yang berada tepat di Jalan Dokter Wahidin Kota Semarang. Meski berbeda keyakinan, namun mereka tampak mesra bercengkrama satu sama lain.

Hangatnya keakraban sangat terasa pada kegiatan yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh lintas agama di Jawa Tengah. Sejumlah tokoh agama dan kepercayaan tersebut datang ke Vihara Tanah Putih sekitar pukul 10.00 WIB usai pelaksanaan ritual Pindapatta Waisak pagi itu.

Terlihat dalam satu ruangan yang berisi beberapa meja kursi yang tertata rapi, bahkan sejumlah makanan pun dihidangkan. Mereka saling bertukar pengalaman bahkan memberikan dukungan kepada umat budha yang tengah merayakan Waisak.

Indahnya keakraban dan toleransi serta menghormati sangat terasa pada pertemuan silaturahmi tersebut. Bahkan Koordinator Pemuda Lintas Agama (Pelita) Setiawan Budi yang mengikuti agenda silaturahmi tersebut menuturkan rasa kebahagiaannya pada umat budha, yang saat ini sedang merayakan kegiatan Hari Raya Tri Suci Waisak di Vihara Tanah Putih.

Petugas Amankan Prosesi Pengambilan Api Dharma Tri Suci Waisak di Mrapen Grobogan

“Pesannya mari kita bersama sama meneladani sang Buddha dalam berbuat Dharma kebajikan tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, dirinya berbagi pengalaman bahwa ketika hari raya lebaran, umat Buddha juga merayakan hari raya lebaran dengan berbuka bersama. Begitu pun pihaknya menambahkan, dengan seringnya perjumpaan seperti ini, maka hubungan keagamaan dan kepercayaan di Semarang semakin erat dan semakin dekat

Kepala Vihara Tanah Putih, Bhikkhu Cattamano Mahathera mengatakan, agenda saat ini untuk menyambut detik-detik perayaan Waisak umat Buddha. Namun, dirinya juga menjelaskan, selain merayakan Waisak juga sebagai ajang silaturahmi halal bi halal kepada sesama lintas agama dan kepercayaan.

“Masih dalam suasana Idul Fitri, maka menjadi kesempatan untuk halal bi halal dan silaturahmi, berkumpul dan makan bersama,” ucapnya.

Begitu pun Kepala FKUB Provinsi Jawa Tengah, Taslim Sahlan mengatakan, kegiatan tersebut menjadi suatu gambaran toleransi bagi umat beragama yang berada di Jawa Tengah.

DKK Semarang Bantah Hepatitis Akut Dipicu Vaksinasi Covid-19

“Di samping kedewasaan umat beragama, di samping juga sebagai penanda bahwa moderasi beragam juga Jateng berjalan sangat baik,” ujarnya.

Dia menjelaskan, moderasi beragama di Jawa tengah tersebut sudah memenuhi empat indikator. Indikator tersebut yakni penguatan komitmen kebangsaan, menghindari narasi yang bernuansa kekerasan, toleransi yang sudah terbangun dengan baik, serta kearifan lokal yang sudah terjaga dengan baik.

“Kita semuanya menjadi perekat, bukan penyekat, agama harus menjadi pemersatu, bukan memicu untuk saling berseteru,” pungkasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version