Usung Konsep Baru, SMKN 1 Bawen Gelar Karya P5 lewat Karnaval Budaya

MERIAH: Para siswa dari SMKN 1 Bawen menggelar gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan konsep Karnaval Budaya yang dilakukan dengan cara pawai di sepanjang rute jalan sekitar Kecamatan Bawen dan Ambarawa pada Kamis, 24 Agustus 2023. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

MERIAH: Para siswa dari SMKN 1 Bawen menggelar gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan konsep Karnaval Budaya yang dilakukan dengan cara pawai di sepanjang rute jalan sekitar Kecamatan Bawen dan Ambarawa pada Kamis, 24 Agustus 2023. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ada beraneka ragam cara untuk menggelar suatu pameran atau biasa disebut dengan gelar karya, salah satunya dengan Karnaval Budaya yang dipilih SMKN 1 Bawen Kabupaten Semarang.

Sebagaimana diketahui, gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) biasanya diadakan dalam bentuk pameran stand. Berbeda dengan siswa sisiwi SMKN 1 Bawen di Kabupaten Semarang yang justru memilih menggelar gelar karya dengan cara melakukan pawai atau karnaval.

Bahkan, kemeriahan Karnaval Budaya sekolah yang berada di Jalan Kartini Bawen Nomor 119 Mustika, Kelurahan Bawen, Kecamatan Bawen itu mampu menyedot kerumunan massa.

“Karnaval Budaya SMKN 1 Bawen ini kami gelar untuk melaksanakan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang masuk dalam kurikulum sekolah. Dan sengaja juga kami adakan secara lain, tidak pameran, tapi dengan pawai di jalanan sesuai rute yang sudah disiapkan,” kata Kepala Sekolah SMKN 1 Bawen, Nana Mulyana seusai melakukan pawai bersama siswa SMKN 1 Bawen, Kamis siang, 24 Agustus 2023.

Lebih lanjut Nana Mulyana juga menyebutkan, jika karnaval tersebut selain sebagai wadah para siswa melakukan gelar karya profil P5 ini, juga untuk mengenalkan kepada masyarakat luas terkait budaya yang dibalut dalam sebuah karya para siswa.

“Kami menempuh langkah berbeda dari sekolah lainnya, selain kegiatan ini untuk wadah siswa melakukan gelar karya profil pelajar pancasila, juga untuk mengenalkan kepada masyarakat terkait budaya baik yang ada di SMKN 1 Bawen dan juga di Kabupaten Semarang. Dengan demikian warga yang melintasi jalanan rute kami, tahu dan paham soal karya dari para siswa di sekolah kami ini,” paparnya.

Tidak hanya itu, Nana Mulyana juga berharap gelar karya yang diusung dalam bentuk karnaval tersebut dapat menjadi inspirasi masyarakat.

“Selain itu kami harapkan juga bisa sebagai bentuk motivasi dan inspirasi tidak hanya bagi siswa dan lingkungan SMKN 1 Bawen saja, tetapi juga inspirasi bagi masyarakat luas khususnya di Kecamatan Bawen dan Ambarawa, serta inspirasi bagi sekolah yang lainnya,” tutur Nana Mulyana itu.

Pada kegiatan Karnaval Budaya SMKN 1 Bawen tersebut diikuti total ada 1.800 peserta yang terdiri dari 1.600 siswa dan guru serta karyawan yang berjumlah 200 peserta.

Adapun rute yang harus dilalui para peserta Karnaval Budaya SMKN 1 Bawen dimulai dari garis start di SMKN 1 Bawen. Kemudian berjalan ke daerah Jembangan, dilanjutkan ke Pasar Sapi, Ambarawa, lalu ke Tambakboyo, hingga menuju garis finish, yakni kembali lagi ke SMKN 1 Bawen.

Selain Karnaval Budaya, SMKN 1 Bawen juga menggelain kegiatan lainnya seperti berbagai lomba dan aksi penampilan dari masing-masing jurusan di sekolah tersebut.

Kegiatan gelar karya kali ini menjadi yang kedua kalinya diadakan di sekolah yang memiliki 8 jurusan atau program keahlian tersebut. Sementara gelar karya pertama diadakan pada 2022 silam.


“Kegiatan ini bisa kami sebut sebagai langkah awal gelar karya dengan konsep yang berbeda, yang bisa ditiru oleh sekolah lain. Dan kami sangat mengapreasiasi kepada seluruh siswa dan guru di SMKN 1 Bawen ini dalam melakukan gelar karya P5 dengan konsep karnaval ini,” jelas Kasi SMK Dinas Pendidikan (Diknas) Jawa Tengah, Andang Fitriyadi.

Adapun tema yang diusung dalam Karnaval Budaya SMKN 1 tersebut yaitu “Tanamkan Tekad Untuk Maju Wujudkan Generasi Bermutu” itu, Andang menyebut bahwa sekolah SMK juga bisa dan sama hebatnya dengan sekolah umum lainnya.

“Dan ini adalah bukti bahwa karya-karya anak SMK mampu bersaing dengan siswa sekolah umum lainnya dan sangat patut untuk dipertontonkan ke masyarakat luas,” tandasnya.

Di acara Karnaval Budaya SMKN 1 Bawen tersebut, para siswa di sekolah itu menampilkan berbagai karya P5 mereka. Salah satunya adalah dengan pembuatan kostum yang diproduksi dari bahan-bahan daur ulang, dan memanfaatkan limbah masyarakat lainnya, seperti plastik dan kertas koran. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version