TPA Sukoharjo Pati Dilirik Investor Asal Australia

MENGGUNUNG: Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

MENGGUNUNG: Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. (Setyo Nugroho/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kabupaten Pati menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) yang dipilih perusahaan dari Australia untuk mengelola sampah menjadi briket. Tepatnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati yang beberapa waktu lalu telah diadakan kunjungan pilot project oleh pihak perwakilan investror.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati Tulus Budiharjo mengatakan, untuk menindaklanjuti tawaran tersebut, pihaknya akan merancang MoU bilamana terjadi kesepakatan.

“Kita menindaklanjuti investor dari Australia, Infinity dijembatani PT Canvanil Bintang Energi. Kita mencoba akan rumuskan tentang MoU ke depan. Bila nanti ada bekerja sama,” ujar Tulus saat dihubungi di Pati pada Senin, 28 Agustus 2023.

Menurutnya, apabila kerja sama tersebut benar-benar terjalin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati akan mendapatkan manfaat lebih banyak. Dalam rencana kerja sama tersebut, kata Tulus, Pemkab Pati tidak perlu merogoh biaya pengelolaan sampah. Semua biaya ditanggung oleh perusahaan asal Australia tersebut.

Ke depannya, menurut Tulus, sampah yang menggunung di Kabupaten Pati akan didaur ulang menjadi briket.

“Pengelolaan sampah ini untuk dijadikan briket pengganti batu bara. Semua investasi full dari investor. Untuk teknisnya nanti tergantung kerja sama,” ucapnya.

Terpisah, Perwakilan Perusahaan Infinity, Ade Siti Muksoda mengaku pada Jumat, 25 Agustus 2023 sebelumnya telah menandatangi TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.

“Mewakili perusahaan, karena potensi sampah cukup bagus di sini sehingga kami siap untuk investasi di Kabupaten Pati. Ini adalah proyek yang besar, maka juga perlu dibutuhkan sinergi antara kami dan juga Pemerintah Kabupaten Pati, semoga bisa dijalankan,” tutur Ade. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version