JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Perikanan Kabupaten Jepara dan perangkat daerah terkait untuk memberdayakan nelayan dalam memanfaatkan potensi kelautan Jepara.
Menurutnya, keluarga nelayan dan kelompok pembudidaya ikan, perlu didorong kemampuannya untuk memetik nilai tambah potensi tersebut. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Jepara, Haizul Maarif saat Dialog Interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat Jepara (Jaring Asmara) di Radio R-Lisa Jepara pada Rabu, 4 Agustus 2022.
“Produksi perikanan besar dan masih bisa terus dioptimalkan. Di luar yang dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan gizi, hampir semuanya dijual dalam bentuk ikan segar. Padahal kalau diolah, ada nilai ekonomi yang bisa dipetik,” ungkap Gus Haiz sapaan akrab Ketua DPRD Jepara.
Ketua DPRD Jepara menjelaskan, Kabupaten Jepara memiliki 8.341 nelayan laut yang ada di Jepara dengan penangkapan 3.514 unit kapal laut, 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) aktif dan produksi perikanan tangkap tahun 2020 sebanyak 11.000 ton ikan. Belum lagi ditambah potensi perikanan budidaya yang jumlahnya mencapai 83.000 dan air payau lebih dari 1.000 hektar yang tergabung dalam 192 kelompok.
Untuk produksi udang, yang tercatat ada lebih dari 2.000 ton dan lele lebih dari 7.000 ton. Selain itu juga, ada budidaya rumput laut yang saat ini berada di Karimunjawa yang mencapai 100 hektar dan juga budidaya mutiara yang saat ini sedang di lirik masyarakat Karimunjawa.
“Upaya pemberdayaan ini sangat diperlukan dalam mendongkrak persoalan-persoalan yang ada di masyarakat pesisir khususnya nelayan. Sebagai upaya meningkatkan kehidupan mereka dan juga dapat disandingkan dengan sektor perekonomian lain,” tutur Ketua DPRD Jepara.
Melihat potensi kelautan dan perikanan Jepara yang sangat melimpah, kami berharap dapat dikelola dengan sebaik-baiknya termasuk infrastrukturnya, dan mendukung para nelayan agar potensi ekonomi dari sektor kelautan ini bisa tumbuh dan berkembang.
“Salah satunya dengan melaksanakan program-program bersama Dinas Perikanan dan Kelautan di antaranya berupa bantuan beras saat paceklik, bantuan jaring tangkap, pelampung, mesin tempel, dan pelindung asuransi kepada kelompok-kelompok nelayan,” jelas Ketua DPRD Jepara.
Melalui kegiatan pendampingan dan pelatihan yang selama ini di lakukan, Ketua DPRD Jepara ingin para nelayan bisa meningkatkan upayanya dalam pemberdayaan kelautan. Seperti memanfaatkan pelatihan dan sarana prasarana yang sudah disediakan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Wasiyanto mengajak masyarakat daerah mulai menggiatkan budidaya air tawar. Sebab, budidaya air tawar juga menjadi bagian dari sumber pendapatan dan kebutuhan gizi untuk masyarakat.
“Kami menggiatkan semua nelayan supaya gabung ke dalam kelompok nelayan. Karena pembinaan memang kita fokuskan melalui kelompok-kelompok nelayan,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini, pihaknya telah meluncurkan aplikasi Nelayan Indonesia Jaya (Ninja). Di dalam aplikasi Ninja, terdapat data jumlah nelayan, kelompok nelayan, hasil tangkapan, kapal, cuaca, dan gelombang, bantuan, berita, dan informasi serta saran sebagai pusat informasi yang dapat digunakan oleh para nelayan Jepara. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)