UNGARAN, Lingkarjateng.id – Seorang warga bernama Ignatius Tri (66) ditemukan tewas di dalam rumahnya di Kampung Kluwihan II Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Korban yang tinggal seorang diri itu ditemukan tewas, setelah salah satu warga setempat curiga karena mencium aroma tak sedap yang menyengat di sekitar rumah korban.
Merasa curiga, warga itu pun lalu lapor kepada Ketua RW 07, Suryo (57) yang kemudian diteruskan ke Bhabinkamtibmas Ungaran, Aiptu Iswanto. Usai melapor, Ketua RW dan Bhabinkamtibmas serta warga Kampung Kluwihan II bersama-sama melakukan penyisiran untuk mencari sumber dari aroma tak sedap itu. Hingga akhirnya ditemukan sumbernya yang berasal dari rumah korban.
“Lalu Bhabinkamtibmas, Ketua RW bersama warga akhirnya mencoba membuka rumah korban dan menemukan korban yakni Ignatius Tri sudah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kapolsek Ungaran AKP Giri Narwanto kepada Wartawan Koran Lingkar.
Para saksi kemudian menghubungi Maria Sri (72) yang merupakan kakak korban dan tinggal di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Jenazah kemudian diperiksa oleh Tim Inafis Polres Semarang.
“Tim Inafis Polres Semarang dan pihak Puskesmas Ungaran, yakni dr Diah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban dengan disaksikan pihak keluarga,” tambahnya.
Lebih lanjut, AKP Giri menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Dugaan awal korban sudah meninggal dunia lebih dari 4 hari. Menurut keterangan pihak keluarga, korban sudah menderita penyakit darah tinggi sejak 3 Juli 2023 lalu, dan korban juga diketahui terakhir kali mengirim pesan Whatsapp ke kakaknya, untuk memberitahukan perihal penyakit yang dideritanya selama ini,” ungkap AKP Giri.
Korban kemudian langsung dievakuasi untuk segera dimakamkan dan tidak dilakukan autopsi. Hal ini sesuai dengan permintaan keluarga korban.
Menurut Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, kejadian tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi.
Ia mengatakan, warga Bergas juga ditemukan meninggal dunia akibat menderita penyakit gula, pada Sabtu, 1 Juli 2023.
Kemudian, lanjutnya, warga di wilayah Bawen juga ditemukan telah meninggal dunia karena menderita penyakit gula, pada Jumat, 7 Juli 2023.
“Dan kali ini di Ungaran juga demikian. Semuanya tinggal seorang diri,” kata AKBP Achmad Oka Mahendra.
Untuk itu pihaknya menghimbau kepada warga di Kabupaten Semarang untuk memberikan perhatian lebih, kepada keluarga maupun tetangga yang sedang sakit atau memiliki riwayat penyakit parah, terutama yang tinggal sendiri.
“Oleh sebab itu, kami himbau apabila mempunyai keluarga maupun tetangga yang sedang sakit untuk bisa diberikan perhatian ekstra,” jelasnya.
Hal tersebut, lanjut AKBP Oka, untuk bisa memberikan perawatan terhadap keluarga atau tetangga yang sedang sakit.
“Dan bila membutuhkan penanganan medis, dapat langsung ditangani pihak yang berkompenten. Sehingga kejadian serupa tidak lagi terjadi. Apalagi sampai ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, bahkan ini sudah berhari-hari. Jadi, lebih perhatian lagi kepada keluarga atau tetangga yang sakit utamanya yang tinggal sendirian,” pungkas AKBP Oka. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Koran Lingkar)