SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sungai yang ada di Dusun Batur Kidul, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang mulai dialiri air yang cukup deras, pada Sabtu siang, 25 November 2023.
Hal ini menjadikan tim relawan gabungan dari Batur Reaksi Cepat (BRC) Desa Batur, Rapi, dan MPA Kopeng waspada banjir bandang susulan.
Ketua BRC Batur, Supriyanto mengatakan bahwa aliran air yang cukup deras itu sudah terjadi 15 menit sekitar pukul 11.45 WIB.
“Aliran deras di sungai ini sudah 15 menit yang lalu. Tiba-tiba air deras dengan warna pekat ini turun dari atas. Tadi sebelum 15 menit lalu sungai kering, ini warga semuanya pada keluar, waspada semuanya,” kata Supriyanto kepada Lingkar.
Pihaknya juga menjelaskan jika saat ini kondisi di Puncak Syarif Gunung Merbabu hingga ke Dusun Thekelan, Desa Batur hujan deras.
“Tapi disini hujan tidak begitu deras, yang deras puncak Gunung Merbabu hingga ke Dusun Thekelan. Air meluap lagi ini, deras arusnya. Oleh karena itu, kami relawan gabungan semuanya waspada,” imbuhnya.
Supriyanto juga membeberkan bahwa, kejadian banjir bandang disertai longsor itu juga berdampak di Dusun Batur Kidul, Desa Batur dengan luapan air hingga masuk ke beberapa pemukiman warga.
“Semalam air sampai masuk ke rumah warga, terus ini sebagian jembatan jebol, dan beberapa rumah juga ada yang tergerus di bagian belakang, yang bersebelahan dengan sungai ini. Jadi saat ini semua warga di Dusun Batur Kidul waspada karena ini airnya mulai deras lagi dari atas,” bebernya.
Ia menjelaskan, jika banjir bandang ini juga disertai longsor di beberapa titik, yakni Dusun Gedong, Desa Tajuk dan Dusun Thekelan di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
“Banjir bandang ini juga disertai longsor di beberapa titik dusun di dua desa, yakni Dusun Gedong di Desa Tajuk dan Dusun Thekelan di Desa Batur. Jadi ketika diatas kembali hujan, relawan waspada semuanya, karena yang ditakutkan adalah kembalinya terjadi banjir bandang susulan,” paparnya.
Disisi lain, Agus Surolawe selaku Ketua MPA Pandhu Kopeng, bahwa saat ini bantuan yang dibutuhkan adalah bantuan material untuk pembangunan talud.
“Untuk bantuan urgent ya material mbak, untuk pembangunan talut sesegera mungkin untuk menghindari luapan air dari atas puncak Gunung Merbabu, dan menghindari longsor akibat gerusan air yang deras ini,” tukasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Koran Lingkar)