Tiba di Tanah Air, Ratusan Jamaah Haji Kloter 13 Kendal Disambut Keluarga

Tiba di Tanah Air Ratusan Jamaah Haji Kolter 13 Kendal Disambut Suka Cita

TIBA: Kedatangan ratusan jamaah haji kloter 13 Kendal yang disambut keluarga. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepulangan rombongan jamaah haji kloter 13 asal Kabupaten Kendal disambut para keluarganya dengan penuh suka cita. Rombongan sebanyak enam bus dari embarkasi Solo tersebut tiba di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal pada Minggu, 9 Juli 2023.

Kepulangan jamaah haji kloter 13 Kendal ini mengalami keterlambatan dari jadwal yang semula Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB harus mundur tiga jam menjadi pukul 10.00 WIB.

Plt Kabag Kesra Muhammad Hanifudin Adni mengungkapkan, hari pertama kepulangan jamaah haji kloter 13 Kendal sebanyak 251 orang. Sementara untuk kloter 14 juga direncanakan akan tiba di Kendal pada Minggu, 9 Juli 2023 sekitar pukul 15.00 WIB.

“Walaupun ini jadwalnya agak mundur, Alhamdulillah hari ini, 9 Juli 2023 sudah kembali jamaah haji kloter 13 Kabupaten Kendal. Yang datang ada sekitar 251 orang. Rencana habis ini yang kloter 14 akan sampai di Pendopo sekitar jam 15.00 WIB jumlahnya ada 355 orang,” ujarnya.

Menurut data dari Kementerian Agama Kendal, kata dia, ada dua jamaah haji yang meninggal dunia di tanah suci yakni Tasmi (74) dan Duki (96).

“Yang meninggal ada dua orang, semuanya sudah sepuh usia 96 tahun dan 74 tahun. Kalau kloter 13 tidak ada yang sakit dan tertinggal di tanah suci Mekkah,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang jamaah haji asal Desa Jenarsari Kecamatan Gemuh Akhmad Mundakir bersyukur dapat pulang kembali ke kampung halaman dengan selamat dan lancar selama mengikuti prosesi ibadah haji. Namun, ia berharap pemerintah dapat membenahi kembali prosesi ibadah haji Indonesia agar lebih kondusif dan tertata.

“Tahun ini pelaksanaan haji tidak kondusif dari perpindahan kloter sudah sangat kacau. Dan yang paling parah itu saat mau ke Mina, kita banyak yang terlantar hingga pingsan karena menunggu bus hingga siang hari,” keluhnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version