Terendam Banjir, Jembatan Apung Demak-Kudus Ditutup Sementara

TERENDAM BANJIR: Jembatan Apung yang menghubungkan antara Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak dan Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus ditutup sementara. (Muhammad Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

TERENDAM BANJIR: Jembatan Apung yang menghubungkan antara Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak dan Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus ditutup sementara. (Muhammad Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id Jembatan apung yang terletak di perbatasan Demak Kudus, tepatnya diantara Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak dan Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus ditutup sementara. Penutupan Jembatan Apung Sambung-Sambung Roso ini dikarenakan kondisi banjir setinggi lutut orang dewasa.

Cuaca ekstrem yang mengakibatkan debit air semakin bertambah menjadi pemicu ditutupnya jembatan tersebut. Jembatan yang sudah beroperasi kurang lebih dua bulan ini ditutup mulai Jumat, 3 Maret 2023.

Penjaga Jembatan Apung Sambung-Sambung Roso, Tarno, mengungkapkan bahwa kemungkinan jembatan tersebut akan beroperasi kembali jika air sudah surut.

 “Baru hari ini jembatan ditutup. Sebagian akses jalan terendam banjir, akibatnya sepeda motor tidak bisa lewat. Kalau jalan kaki masih bisa lewat,” ungkapnya.

Tarno berharap, banjir yang terjadi di wilayah tersebut lekas surut dan Jembatan Apung dapat beroperasi kembali. Pasalnya, jembatan apung tersebut  menjadi akses jalan untuk banyak orang sehingga mempermudah warga Demak yang hendak ke Kudus, begitu pula sebaliknya.

Sementara itu, salah satu warga yang kerap melewati Jembatan Apung, Warsiti, mengaku dengan ditutupnya jembatan ini membuat akses untuk menuju Kudus maupun Demak sedikit terkendala.

“Saya kalau mau ke Kudus jadi lewat Waduk Wilalung dan itu cukup memperlambat waktu saya tiba di tujuan dan menghabiskan bensin,” keluhnya.

Warsiti berharap pemerintah setempat dapat meninggikan jembatan, agar jembatan tersebut tetap dioperasionalkan dan tidak terendam banjir.

“Semoga secepatnya bisa dibuka kembali. Biar nantinya saya kalau mau ke pasar tidak terlalu jauh,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)

Exit mobile version