PATI, Lingkarjateng.id – Enam kecamatan di Kabupaten Pati, yaitu Sukolilo, Kayen, Gabus, Jakenan, Pati, dan Juwana masih terendam banjir hingga Senin, 16 Januari 2023.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, banjir yang terjadi sejak 31 Desember 2022 itu memili ketinggian air bervariasi antara 50-80 sentimeter.
Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, memprediksi bahwa banjir masih akan menggenang dalam beberapa hari ke depan, mengingat intensitas hujan yang masih cukup tinggi.
“Sampai saat ini untuk ketinggian banjir di wilayah desa di sekitar Sungai Silugonggo kemungkinan tetap. Juga antisipasi kiriman luapan sungai yang mengarah ke permukiman dan persawahan,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa puluhan warga di beberapa desa masih bertahan di pengungsian karena air bah masih menggenangi rumah mereka.
Tercatat, di Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana ada 30 keluarga yang masih mengungsi di balai desa, madrasah, dan tempat saudara.
Begitupun dengan warga di Desa Gajahmati, Kecamatan Pati ada sebanyak 14 orang yang terdiri dari lansia dan balita mengungsi di tempat kerabatnya.
Martinus memperkirakan, khusus di Kecamatan Pati kerugian akibat banjir mencapai Rp 4,5 miliar. Sedangkan, di kecamatan lain pihaknya masih melakukan perhitungan rinci.
“Di Kecamatan Pati sebanyak 7 desa masih terdampak. Rinciannya 471 rumah terendam dan 1.791 warga terdampak. Kerugian materi Rp 4,5 miliar,” tuturnya.
Lebih lanjut, beberapa ruas jalan juga masih terputus akibat ketinggian air. Seperti akses jalan ke Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan; Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus; serta jalan Sukolilo-Kudus turut Desa Kasiyan.
Hingga saat ini fasilitasi kesehatan tetap disiagakan di masing-masing posko yang ada di tiap titik banjir. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)