SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Semarang mendapat realokasi vaksin Covid-19 sebanyak 1.800 dosis dari Kabupaten Pemalang untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehari sebelumnya, pada Senin, 17 Oktober 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mengumumkan stok vaksin di wilayahnya kosong.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Semarang, M. Abdul Hakam menuturkan permintaan masyarakat untuk melakukan vaksin sangat tinggi. Hal itu karena sebagai syarat perjalanan.
“Kemarin kita dapat 1.800 dosis, dan sorenya kita langsung bagi ke dua tempat di Puskesmas Pandanaran dan rumah dinas supaya bisa dimanfaatkan saat itu juga,” ungkapnya saat ditemui di kantornya pada Selasa, 18 Oktober 2022.
Hakam mengatakan, di Jawa Tengah beberapa bulan terakhir sudah tidak melakukan vaksinasi. Hanya Kota Semarang yang masih melakukan vaksinasi, bahkan beberapa minggu masyarakat luar kota menyerbu sentra vaksinasi di Kota Semarang.
“Karena kita tahu bahwa syarat perjalanan memakai udara sudah sangat rigid (ribet) harus dengan booster,” ujarnya
Bahkan, menurutnya, untuk perjalanan jauh dengan memakai PCR atau antigen pun sudah tidak diterima.
“Harus booster,” imbuhnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih belum mengetahui kapan pemerintah pusat mengirim vaksin ke kabupaten/kota, termasuk ke Semarang.
“Masih menunggu distribusi vaksin,” sambungnya.
Namun, berdasarkan informasi yang ia dapatkan, Kementerian Kesehatan saat ini masih menunggu vaksin Covid-19 buatan dalam negeri. Terkait hal itu, dirinya belum mengetahui soal launching dan waktu distribusi vaksin tersebut ke kabupaten/kota seluruh Indonesia.
“Kita belum mendapatkan informasi soal itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, terkait stok vaksin yang didapatkan dari Pemalang, ia mengaku hanya bertahan selama dua hari saja. “Kalau sehari seribu dosis, berarti bisa sampai dua hari,” pungkasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)