Sisir Sampah, DLH Kendal Edukasi Masyarakat Tak Buang Sampah Sembarangan

SISIR SAMPAH: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal bersama masyarakat melakukan sisir sampah di sekitar Kaliwungu – Boja, Kabupaten Kendal. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

SISIR SAMPAH: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal bersama masyarakat melakukan sisir sampah di sekitar Kaliwungu – Boja, Kabupaten Kendal. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Kegiatan sisir sampah menjadi salah satu bentuk edukasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat. Kegiatan yang melibatkan para pelajar SMP dan SMA sederajat ini dilaksanakan di sekitar wilayah Kaliwungu – Boja, Kabupaten Kendal.

Selama kegiatan berlangsung, tampak para siswa maupun petugas dari kecamatan dan DLH Kendal bersama-sama menyisiri hutan di Kecamatan Kaliwungu Selatan. Mererka gotong royong memunguti sampah dan dikumpulkan di tempat yang sudah disediakan untuk selanjutnya dibawa petugas DLH ke TPA Darupono.

Kepala UPTD Kebersihan dan Persampahan DLH Kendal, Widodo Tri Prasetyo, menuturkan dalam kegiatan sisir sampah tersebut ada sebuah edukasi yang disampaikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

“Ini merupakan sebuah edukasi bagi masyarakat terkait jangan membuang sampah sembarangan,” katanya.

Widodo menjelaskan, sampah yang dibuang sembarangan dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, sampah-sampah dipinggir jalan tersebut juga mengurangi keindahan pemandangan hutan.

“Karena kalau terkait estetika itu jadi tidak enak dipandang mata. Selain itu juga menimbulkan bau yang tidak sedap, apalagi ini di jalan-jalan,” paparnya.

Dirinya berharap, kesadaran masyarakat lebih meningkat lagi sebab sampah menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai.

“Harapan kami minimal masyarakat sadar lah untuk tidak membuang sampah di sepanjang jalan. kalau bisa sampah itu dibawa dulu dan dibuang di tempat sampah,” ungkapnya.

Saat ini, produksi sampah di Kabupaten Kendal mencapai 480 ton per hari, namun hanya 30 persen yang dapat ditangani oleh Pemkab Kendal. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version