Sego Padhetan dan Jamu Coro Khas Demak Masuk Rekor Muri Dunia

PENGHARGAAN: Pemberian penghargaan rekor MURI dari Perwakilan Muri Sri Hidayati kepada Bupati Demak Eisti’anah. (M Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

PENGHARGAAN: Pemberian penghargaan rekor MURI dari Perwakilan Muri Sri Hidayati kepada Bupati Demak Eisti’anah. (M Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Sebanyak 1.444 sajian Sego Padhetan dan Jamu Coro dicatatkan dalam Rekor Muri Dunia pada Kamis, 29 Juni 2023. Kegiatan ini menjadi rangkaian Grebeg Besar Kabupaten Demak 2023.

Sego Padhetan merupakan makanan khas dari Kabupaten Demak yang ada di wilayah pesisir Demak. Sego Padhetan ini berbahan utama ikan bandeng tanpa duri kemudian diisi parutan kelapa dan dicampuri dengan berbagai rempah tradisional. Setelah dibungkus menggunakan daun pisang, Sego Padhetan kemudian dikukus.

Sementara Jamu Coro berasal dari dua suku kata, yaitu Jamu dan Coro. Coro sendiri dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai cara atau kaidah. 

Jamu Coro merupakan minuman khas Kabupaten Demak berbahan dasar bubur, tepung terigu, air, santan, gula merah, dan jahe yang diracik dengan 15 rempah. Rasanya sedikit pedas, manis dan menyegarkan di badan. 

Jamu Coro ini konon sudah ada sejak zaman Kesultanan Bintoro sebagai jamuan acara pertemuan atau acara keraton Bintoro yang hingga kini masih di lestarikan oleh masyarakat Kabupaten Demak.

Sri Hidayati, perwakilan dari Museum Rekor Dunia-Indoensia (MURI) sekaligus mewakili dari Pendiri Muri Jaya Supriyana menegaskan bahwa Sajian Sego Padhetan dan Jamu Coro resmi tercatat di rekor MURI sebagai rekornas 11.035 dan 11.036.

“Sebanyak 1.444 sajian Sego Padhetan dan Jamu Coro ini merupakan sajian terbanyak yang berhasil ditatatkan di Rekor Muri, Tidak hanya tercatat di rekor nasional tapi dikukuhkan sebagai rekor dunia,” katanya. 

Pihaknya sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Demak yang selalu berinovasi dan menggali kearifan lokal yang ada di Kabupaten Demak untuk di publikasikan ke kancah dunia.

“Serta dijadikan catatan sejarah di MURI agar keberadaannya tidak dilupakan oleh generasi mendatang,” ungkapnya.

Lanjutnya, MURI memberikan apresiasi sangat tinggi dalam membangun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Demak agar semkin maju dan berjaya.

“Hal itu menambah nilai sendiri dan membranding Kabupaten Demak serta jadi daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif dari Kabupaten Demak,” imbuhnya.

Di sisi lain Bupati Demak Eisti’anah dalam kesempatan menyampaikan bahwa acara ini merupakan rangkaian puncak acara pelaksanaan Grebeg Besar Kabupaten Demak tahun 2023, yakni iring-iringan prajurit 40 an sekaligus pencatatan rekor MURI.

“Tahun kemarin kita mencetak MURI kreta terbanyak dan di tahun ini kita mencetak MURI sekaligus dua yakni Sego Padhetan dan Jamu Coro,” kata Bupati.

Ia mengatakan, hal ini bertujuan untuk membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memperkenalkan makanan khas Demak.

“Tentunya, membantu para UMKM dan memperkenalkan kepada masyarakat dunia lebih mengenal makanan khas dari Kabupaten Demak,” pungkasnya. (Lingkar Network | M Burhauddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version