Sedekah Bumi Desa Tegalwero Pati, Ogoh-Ogoh dan Gunungan Diarak Warga

KIRAB: Warga Desa Tegalwero, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati mengarak gunungan hasil bumi dan ogoh-ogoh dalam rangka sedekah bumi, belum lama ini. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

KIRAB: Warga Desa Tegalwero, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati mengarak gunungan hasil bumi dan ogoh-ogoh dalam rangka sedekah bumi, belum lama ini. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id Vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19, sedekah bumi kembali digelar di Desa Tegalwero, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati pada Rabu, 27 Juli 2022. Seluruh elemen masyarakat dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua turut memeriahkan acara ini.

Kepala Desa Tegalwero, Kecamatan Pucakwangi, Muhammad Kholil Khoironi mengatakan bahwa sedekah bumi di Desa Tegalwero dimeriahkan dengan acara karnaval. Namun, karnaval sedikit terlambat dari jadwal semula.

“Mulai jam 13.00 WIB ini agak molor,” ucap Muhammad Kholil Khoironi.

Karnaval dimulai dari Lapangan Desa Tegalwero kemudian mengelilingi gang-gang yang ada di desa dengan diiringi marching band.

Salah seorang warga Desa Tegalwero, Absa mengaku sangat antusias mengikuti acara yang sudah dua tahun tak diadakan ini. Tak lupa, ia mengabadikan momen arak-arakan gunungan hasil bumi dan ogoh-ogoh.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat bersama-sama membuat gunungan hasil bumi dan ogoh-ogoh sebagai persiapan menjelang sedekah bumi untuk memeriahkan karnaval.

“Ini rombongan dari pejabat Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalwero ikut karnaval naik kereta kuda. Di sana banyak hasil bumi dan tumpeng dengan alunan musik. Setiap RT ini menyuguhkan hasil karya desanya,” ujar Absa.

Absa menambahkan, jika sedekah bumi ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas hasil panen yang melimpah.

“Dengan adanya ini, menandakan rasa syukur yang besar kepada Allah SWT. Ini budaya tahunan dengan adanya tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan kepada masyarakat Desa Tegalwero khususnya dan masyarakat Pati umumnya. Anak-anak madrasah dari desa lain juga ikut memeriahkan,” terangnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version