SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) menargetkan 1.000 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sudah direnovasi pada tahun 2022 dengan anggaran senilai Rp 20 juta per unit.
Sekretaris Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati, mengatakan meski di bulan Oktober ini renovasi RTLH belum sampai mendekati target namun dirinya optimistis bisa selesai tahun ini.
“Kami masih melakukan renovasi RTLH sebanyak 711 unit rumah, tapi kami optimistis tahun ini target selesai,” ungkapnya belum lama ini.
Murn Ediati atau akrab disapa Pipie menuturkan, anggaran program RTLH bersumber dari APBD/DAK sebanyak 81 unit. Kemudian dari Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS) sebanyak 916 unit dan program CSR sebanyak 5 unit.
Ia menyebutkan, syarat mendapatkan program renovasi RTLH di antaranya, struktur bangunan tidak memiliki aspek keselamatan, tidak punya Mandi Cuci Kakus (MCK), dinding rusak, dan tidak pernah mendapat bantuan RTLH sebelumnya.
“Kemudian, merupakan warga Kota Semarang dan mempunyai penghasilan kecil. Dibuktikan dengan surat kepemilikan tanah dan pernyataan dari lurah,” ujarnya.
Sebelumnya telah diberitakan, bahwa berdasarkan data dari Pemkot Semarang, terdapat sekira 6.111 RTLH di Ibu Kota Jawa tengah belum tertangani.
Menurutnya, banyaknya RTLH yang belum tertangani karena terdapat banyak kendala yang dijumpai di lapangan. Salah satunya letak rumah yang sulit dijangkau truk material.
“Letak rumah yang sulit dijangkau truk material,” imbuhnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)