Pemkot Salatiga Imbau Pedagang Hindari Rentenir dan Pinjol untuk Modal Usaha

KOORDINASI: Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi dan Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit bertemu dengan para calon nasabah tahap kedua program Kurda. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

KOORDINASI: Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi dan Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit bertemu dengan para calon nasabah tahap kedua program Kurda. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.idPj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi meminta para pedagang kecil menghindari rentenir dan pinjaman online (pinjol) dalam menambah modal usaha.

Menurutnya, lebih baik meminjam modal usaha melalui Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) melalui Perumda BPR Bank Salatiga milik Pemerintah Kota Salatiga yang ada subsidi bunga dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Salatiga 2022.

“Saya minta pedagang kecil di Salatiga dan usaha kecil untuk menghindari hutang kepada rentenir atau pinjam tambahan modal melalui pinjaman online (pinjol). Manfaat kredit usaha daerah (Kurda) bunga bersubsidi Pemkot Salatiga yang bekerja sama dengan Bank Salatiga,” ungkap Sinoeng N Rachmadi dihadapan para pelaku UMKM saat penyerahan Kurda tahap kedua di Bank Salatiga pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Tujuan pengucuran dana Kurda dengan bunga subsidi di Salatiga kepada UMKM dan pedagang ini, menurut Pj Wali Kota Salatiga, salah satunya untuk edukasi dan mencegah agar pedagang dan pengusaha kecil tidak terjerat rentenir.

“Silakan untuk mengajukan kredit di Bank Salatiga malah aman dan membantu meningkatkan permodalan dengan bunga yang sudah disubsidi oleh APBD Salatiga,” ujar Sinoeng N Rahmadi.

Ke depan Pemkot Salatiga merencanakan menambah alokasi anggaran untuk pelaku UMKM melalui program Kurda ini. Sebab, saat ini dana Kurda Salatiga melalui Bank Salatiga nilainya kurang lebih Rp 1 miliar yang hanya bisa meng-cover 60 nasabah UMKM saja dengan masa kredit 2 tahun. Sehingga, perlu penambahan anggarannya agar bisa membantu banyak pedagang dengan bunga subsidi dari APBD.

Sinoeng meminta kepada nasabah untuk berusaha meningkatkan usahanya, sehingga angsuran ke Bank Salatiga bisa lancar dan setelah lunas bisa meningkatkan pinjaman lagi agar usaha bertambah maju.

“Kalau ada kendala angsuran yang memang darurat silahkan bicarakan dengan Bank Salatiga. Jangan malah galak nggih kalau ditagih. Kami minta manajemen Bank Salatiga untuk melihat progressnya selama tiga bulan ke depan untuk evaluasi,” kata Sinoeng.

Sementara itu, Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit yang juga hadir dalam acara ini mengatakan, pihaknya akan berusaha untuk menambah alokasi anggaran ke Perumda BPR Bank Salatiga. Khusus untuk Kurda ini, paling tidak sampai Rp 3 miliar.

“Paling tidak ke depan bisa dinikmati  dan meng-cover 200 UMKM dengan memanfaatkan fasilitas Kurda dengan bunga  subsidi ini.  Paling tidak nanti kita usahakan bisa Rp 3 miliar,” kata Dance Ishak Palit.

Dari data di Perumda BPR Bank Salatiga, jumlah pelaku UMKM yang mendapat kucuran dana Kurda ini kurang lebih sudah mencapai 20 orang dengan besaran Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

“Kami dan Pemkot Salatiga ingin membantu para pedagang yang juga secara modal mereka terkena jeratan rentenir,” kata Direktur Utama Bank Salatiga, Darto Supriyadi. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version