Pemkot Salatiga Dorong Anak Penyandang Disabilitas Terus Berkarya

salatiga 1

RAMAH ANAK : Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani beserta isteri menemani anak-anak penyandang disabilitas pada acara gebyar inklusi di Halaman Kantor Dinas Pendidikan, Kamis (16/5). (PROKOMPIM SETDA Salatiga/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyediakan wadah untuk menampung inspirasi anak penyandang disabilitas. Ini untuk mendorong mereka agar terus berkarya dan mengembangkan potensi.

Dorongan tersebut telah direalisasikan dengan berbagai program. Salah satunya gebyar inklusi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Salatiga di halaman kantor instansi tersebut pada Kamis, (16/5).

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk evaluasi tahunan serta sebagai penguatan pelaksanaan pendidikan inklusif di Kota Salatiga.

Selain itu, kegiatan ini merupakan wadah untuk menampung inspirasi penyandang disabilitas agar terus berkarya, mengembangkan potensi dan keterampilan sehingga dapat mandiri.

Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menegaskan bahwa Salatiga telah dicanangkan sebagai kota inklusif sejak  2012 silam.

Gebyar inklusi ini wujud dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas serta mendorong keterlibatan pemangku kepentingan dalam melaksanakan pendidikan inklusi.

“Pendidikan inklusif artinya sekolah harus menerima dan mengakomodir semua anak tanpa terkecuali apapun kondisi anak. Meskipun ada perbedaan fisik, intelektual, sosial, emosional, bahasa dan kondisi-kondisi yang lain. Termasuk anak penyandang disabilitas, anak jalanan, anak yang bekerja, anak dari etnis budaya bahasa minoritas, dan kelompok anak yang kurang beruntung dan terpinggirkan sehingga terwujud one school for all,” kata Yasip.

Bunda PAUD Kota Salatiga Anita Nofiana menyatakan, gebyar inklusi menjadi momentum penting untuk meningkatkan rasa peduli, rasa menghormati keberagaman, serta sebagai sarana pengenalan pendidikan inklusi untuk anak usia dini.

“Inklusi bukan sekedar konsep, namun sebuah komitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan menyenangkan bagi setiap anak,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Nunuk Dartini mengungkapkan pentingnya penyelenggaraan kegiatan ini.

Terwujudnya pendidikan Inklusi ini memiliki arti penting dimana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, untuk tumbuh berkembang serta dapat mengekspresikan diri sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.

“Dukungan dan motivasi ini penting untuk kelangsungan pendidikan inklusi di Kota Salatiga,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rossa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version