Pemkab Kudus Komitmen Tata dan Tambah Koleksi Museum Patiayam

Pemkab Kudus Komitmen Tata dan Tambah Koleksi Museum Patiayam

KAJIAN: Bupati Kudus HM Hartopo saat menghadiri seminar hasil kajian koleksi Museum Situs Purbakala Patiayam di Hotel @Hom Kudus. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pengembangan wisata Museum Patiayam terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Pasalnya, museum tersebut dinilai memiliki peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bupati Kudus HM Hartopo menjelaskan, Pemkab Kudus akan mengupayakan penataan dan penambahan koleksi Museum Patiayam. Hal ini agar Museum Patiayam menjadi lebih representatif seperti Museum Sangiran. Beberapa upaya tersebut di antaranya seperti melakukan pembaharuan etalase koleksi dan memperlengkap narasi.

Hal ini ia sampaikan setelah membuka seminar hasil kajian koleksi Museum Situs Purbakala Patiayam di Hotel Hom Kudus, pada Senin, 24 Juli 2023.

“Kami berkomitmen untuk menata dan menambah koleksi,” kata Bupati Hartopo.

Pamerkan Kerangka Fosil, Museum Patiayam Kudus Akan Ditata Ulang

Guna membangun gedung dan penataan ruang di museum yang menjadi tempat edukasi dan wisata itu, pihaknya akan menggelontorkan dana sebesar Rp 2 miliar.

“Potensi Museum Patiayam sangat besar. Beberapa perbaikan kami upayakan agar bisa meningkatkan PAD,” tutur Bupati Hartopo.

Lebih lanjut, Bupati Hartopo menyusun strategi agar museum yang memiliki sekitar 10.032 koleksi ini, menjadi bagian interkoneksi jalur wisata Kabupaten Kudus. Pihaknya melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus tengah menyusun grand design pariwisata Kudus. Dengan alur destinasi kompleks Menara Kudus, wisata Colo, Logung, dan Patiayam.

“Sampai saat ini, Kabupaten Kudus populer dengan wisata religi. Maka kami berupaya memaksimalkan wisata lainnya dengan penyusunan grand design pariwisata,” ujarnya.

Duta wisata juga diimbau untuk memperkenalkan berbagai wisata di Kudus melalui media sosial, sehingga bisa menarik minat anak muda agar wisata Kudus lebih dikenal.

“Duta wisata juga harus aktif mengenalkan wisata-wisata di Kudus,” paparnya.

Diketahui, seminar kali ini menghadirkan Pamong Budaya Ahli Pertama pada Museum dan Cagar Budaya Unit Sangiran, Muhammad Mujibur Rohman dan Pengelola Data Cagar Budaya dan Koleksi Museum pada Museum dan Cagar Budaya Unit Sangiran, Reza Andrea Syahputra.

“Kami bekerja sama dengan pengelola Museum Situs Sangiran terutama dalam hal pemeliharaan koleksi,” kata Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)

Exit mobile version