Pemdes se-Kecamatan Dukuhseti Pati Sepakat Targetkan Zero Kemiskinan Ekstrem

CARI SOLUSI: Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP.,MSi., (pegang mikrofon, berpeci) memberikan arahan dalam FGD penanganan kemiskinan ekstrem di Gedung BPL-LKMD Dukuhseti, pada Selasa, 25 Juli 2023. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

CARI SOLUSI: Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP.,MSi., (pegang mikrofon, berpeci) memberikan arahan dalam FGD penanganan kemiskinan ekstrem di Gedung BPL-LKMD Dukuhseti, pada Selasa, 25 Juli 2023. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Penanganan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati ditargetkan hingga angka nol persen. Hal itu ditegaskan Camat Dukuhseti Agus Sunarko, S.STP.,MSi., saat Focus Group Discussion (FGD) dengan pemerintah desa (Pemdes) se-Kecamatan Dukuhseti dan stakeholder terkait pada Selasa, 25 Juli 2023.

Selain Pemdes, dalam kegiatan yang digelar di Gedung BPL-LKMD Dukuhseti itu juga dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan beserta jajarannya selaku OPD Pendamping, Dinas Kesehatan, hingga BPJS Kesehatan Kabupaten Pati.

“Data terakhir, angka kemiskinan ekstrem di Kecamatan Dukuhseti sebanyak 575 jiwa. Intinya yang semua hadir sepakat angka ini bisa diturunkan, bahkan kalau bisa hingga angka nol persen,” kata Camat Agsun sapaan akrabnya.

Ia menyatakan bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan akan melakukan sejumlah upaya guna menanggulangi kemiskinan ekstrem. Langkah pertama, adalah dengan melakukan verifikasi dan validasi (verval) di lapangan.

“Dari angka 575 ini akan kita lakukan verval sampai nama-nama yang tercatat. Apakah yang bersangkutan benar-benar mengalami kemiskinan ekstrem atau tidak,” imbuh Camat Agsun.

Dari data yang didapat, lanjut Camat Agsun, nantinya akan dilakukan penanganan dan akan diintervensi melalui program-program bantuan sosial dan padat karya.

“Akan kita sinkronisasi dengan program yang ada. Kita keroyok bareng-bareng agar angka kemiskinan ini terkurangi bahkan hingga angka nol. Karena memang saat ini pemerintah telah banyak mengeluarkan bantuan,” tegasnya.

Nantinya, kata Camat Agsun, verval akan melibatkan semua pihak. Dari Tim Kecamatan di bawah koordinasi Kasi Kesos, Pemdes Operator SIKS-NG, BPD, Babinkamtibmas dan Babinsa serta PKH. Sementara, dari Dinas Kelautan dan Perikanan ada 6 personel yang akan turun langsung.

Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Teguh melalui Sekretaris Dinasnya menegaskan bahwa dalam verval nanti harus ada dokumentasi tempat tinggal.

“Nama-nama yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Foto rumah didokumentasikan harus tampak dari depan, kanan, dan kiri,” ujar Teguh.

Pada kesempatan itu, disepakati jadwal pelaksanaan verval yaitu 2-3 Agustus 2023. Pada Rabu, 2 Agustus 2023, tim akan melakukan verval di Desa Alasdowo, Ngagel, Puncel, Wedusan, Grogolan, dan Tegalombo. Sementara pada Kamis, 3 Agustus 2023dilanjutkan ke Desa Bakalan, Dumpil, Kenanti, Kembang, Banyutowo, dan Dukuhseti.

Selain membahas terkait penanggulangan masalah kemiskinan ekstrem, dalam FGD tersebut juga dibahas terkait stunting dan permasalahan BPJS Kesehatan. Mengingat, Dukuhseti tercatat dengan angka stunting tertinggi kedua di Kabupaten Pati. Setidaknya per Juli 2023 terdapat 327  anak mengalami stunting, belum termasuk Desa Wedusan dan Kembang yang belum entri data. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version