PATI, Lingkarjateng.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Klecoregonang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera membentuk tim Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) terhadap proyek pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban di tingkat kabupaten.
Kepala Desa (Kades) Klecoregonang, Halimi mengungkapkan dengan adanya tim AMDAL di tingkat kabupaten dapat segera dipetakan lahan mana saja yang bakal dilalui oleh Jalan Tol Demak-Tuban, khususnya di wilayah desanya. Terlebih, warganya sering menanyakan perihal lahannya ikut terdampak atau tidak.
“Saya mewakili kepala desa se-Kecamatan Winong, yang saya sampaikan mohon segera tim panitia untuk segera menyampaikan peta kepada masyarakat, terutama lahan yang terkena pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban. Banyak warga bertanya ‘tanahku kena apa tidak, Pak?’,” ujar Halimi saat menghadiri konsultasi publik studi AMDAL yang digelar oleh DLH Pati, beberapa waktu lalu.
DLH Pati Gelar Konsultasi Publik Studi AMDAL Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban
Selaku Pemdes, ia pun dengan lantang mengajukan diri sebagai wakil dari para kades untuk menjadi tim AMDAL terhadap pembangunan Jalan Tol-Demak Tuban.
Ia pun berharap proses pembebasan lahan dan pembangunan jalan tol ini dipercepat. Bahkan, dirinya meminta sebelum tahun 2024, proyek sudah mulai dilaksanakan.
“Yang kedua, kalau diperbolehkan dan diizinkan, saya mengajukan diri untuk mewakili pembuatan AMDAL di Jakarta. Untuk tim pelaksana, syukur kalau bisa dipercepat. Harapannya, kegiatan ini bisa dipercepat sebelum tahun 2024 dan sudah ada eksekusi untuk pembangunan. Sekali lagi, saya minta dipercepat sampai eksekusi operasionalnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Desa Klecoregonang merupakan salah satu dari 8 desa di Kecamatan Winong yang bakal terdampak pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban. Selain Klecoregonang, ketujuh desa lainnya adalah Mintorahayu, Kebowan, Winong, Tanggel, Karangkonang, Sarimulyo dan Tawangrejo. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)