PATI, Lingkarjateng.id – Rencana pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban yang akan melintasi Kabupaten Pati tentu bakal membawa dampak besar terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Bupati Pati Haryanto melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo meminta supaya pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban yang melintasi Kabupaten Pati nantinya terdapat dua exit tol dan dua rest area.
“Tadi sudah dikoordinasikan dengan Bupati kalau di Pati itu diupayakan usulan yakni exit tol di Pati itu dua, jangan satu. Sehingga diminta dua exit tol, satu di Pati satu lagi di Juwana atau Batangan. Kalau bisa rest area ada di Pati dan jangan satu,” ujar Tulus, baru-baru ini.
Dua exit tol atau pintu keluar ini nantinya akan dibuat di pusat Pati tepatnya di Jalan Lingkar Desa Gajahmati dan di sisi timur antara Kecamatan Juwana atau Batangan.
Keberadan exit tol di sisi timur Kabupaten Pati ini, lanjut Tulus, bukan tanpa sebab mengingat keberadaan areal industri yang berkembang cukup pesat serta seringnya terjadi kemacetan adalah alasan utama dari rencana exit tol di ujung timur Kabupaten Pati ini nantinya.
“Exit tol yang direncanakan ada di Gajahmati. Tapi, Pak Bupati berpesan kalau bisa jangan hanya satu. Ada dua, salah satunya di sekitar Batangan atau Juwana. Lokasi situ ‘kan banyak kemacetan, jadi bisa teratasi dengan pembangunan jalan tol ini,” tambahnya.
Tulus menambahkan, dua rest area sangat penting karena panjang Jalan Tol Demak-Tuban yang akan melintasi Kabupaten Pati sejauh 43 KM. Rencananya, dua rest area akan dibangun di Kabupaten Pati, mengingat Kabupaten Kudus nantinya tidak ada rest area.
Selain itu, dengan adanya rest area ini diharapkan bisa mendorong kemajuan produk Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pati.
“Kemarin ‘kan Pak Bupati Kudus bilang rencananya tidak ada rest area di Kudus. Jadi, kita usulkan rest area di Pati ini ada dua, karena lintasan di Pati jauh lebih panjang daripada di Kudus. Jadi bukan usulan yang mengada-ada. Kita harapkan ada dua exit tol dan dua rest area. Itu ‘kan bisa mendongkrak produk UMKM kita,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)