SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dari adanya pemberlakukan sistem local one way di ruas Tol Semarang-Solo, hasil dari estafet one way dari Jabodetabek hingga GT Kalikangkung, Semarang, sejumlah dampak muncul di jalur konvensional Kabupaten Semarang, Sabtu sore, 6 April 2024.
Sebagai informasi, Kabupaten Semarang merupakan wilayah yang harus dilewati pemudik dengan tujuan Solo maupun Yogyakarta.
Dan dari pemberlakukan sistem local one way di Kabupaten Semarang, nyaris di ruas jalur konvensional Kabupaten Semarang macet karena naiknya volume kendaraan yang melintasi wilayah tersebut.
Dari pantauan Lingkar, disepanjang ruas Bawen mulai dari traffic light Simpang Exit Tol Bawen hingga Dusun Semilir (Salatiga-Ungaran) dipadati kendaraan.
Pun sebaliknya dari arah Semarang-Salatiga, juga ramai dengan kendaraan pemudik baik itu roda empat dan roda dua, disebabkan Exit Tol Bawen di Kecamatan Bawen harus ditutup karena pemberlakuan local one way dan juga kendaraan yang akan menuju arah Ambarawa-Magelang meningkat jumlahnya.
“Macet sekali mbak, jalannya ramai banyak kendaraan pemudik, ini saya ga bisa jalan berhenti disini tidak tahu ada apa didepan sana,” ungkap salah satu warga dari Ungaran yang hendak menuju Tuntang, Kabupaten Semarang, Rival Almaidah (23).
Dari diberlakukannya sistem one way Tol Semarang-Solo ini, pemudik yang datang dari arah Yogyakarta hendak menuju arah pantura pun harus terpaksa menggunakan jalur konvensional.
“Ini saya dari Salatiga, mau menuju ke Kendal tapi tidak bisa masuk GT Bawen sini mbak, ditutup tadi itu, dan karena macet jadi ini istirahat dulu kami mbak,” timpal pemudik dari Salatiga, yang akan menuju Kendal, Purnomo (41).
Sebagai informasi, Jalur B Tol Semarang-Solo pada Sabtu sore ini sudah diberlakukan one way untuk kendaraan yang datang dari arah Jabodetabek, akibatnya sejumlah titik kemacetan ditemukan di sepanjang ruas jalan konvensional Kabupaten Semarang. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)