Netizen Iba, Berikut Kronologi Lengkap Pemuda Ancam Bom Polres Kudus

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Johanson Simamora. (Antara/Lingkarjateng.id)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Johanson Simamora. (Antara/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Polisi meringkus seorang pengamen di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang diduga mengirimkan ancaman akan mengebom Polres Kudus.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Johanson Simamora di Semarang, membenarkan adanya laporan teror yang ditindaklanjuti Satreskrim Polres Kudus itu.

“Pelaku menyampaikan ancaman lewat telepon dan pesan singkat WhatsApp,” katanya, Sabtu, 8 Juli 2023.

Menurut dia, pelaku WU (29) warga Jekulo, Kabupaten Kudus, ditangkap saat naik Bus Trans Semarang di Jalan Pemuda, Kota Semarang.

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, pelaku mengaku berangkat dari Kudus menuju Semarang untuk mengamen.

Saat tiba di Semarang, pelaku kemudian melakukan penelusuran di internet dengan menggunakan telepon seluler sebelum akhirnya memperoleh Nomor Siaga SPKT Polres Kudus.

Ia menjelaskan, pelaku sempat mengirim pesan bahwa terjadi perampokan di sebuah toko modern. Pelaku kemudian kembali mengirim pesan yang isinya akan mengebom Polres Kudus.

“Kemudian pelaku menghubungi nomor tersebut dan menyampaikan akan datang ke Polres Kudus untuk mengebom,” katanya.

Dalam pemeriksaan sementara, lanjut dia, pelaku mengaku hanya iseng melakukan pengancaman tersebut.

Johanson mengatakan pelaku masih diperiksa intensif untuk menentukan upaya hukum selanjutnya.

Menurut pengakuan Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahardianto bahwa pelaku selama ini hidup sebatang kara karena dirinya menolak diajak tinggal bersama sang kakak. Ia pun menduga, dalam kehidupan sehari-hari WU mengalami masalah keterbelakangan mental.

“Orang tuanya sudah meninggal semua. Kalau kita sebut rodo kurang genep (menduga kurang waras/red) kita tidak berani karena bukan medis, tapi secara kesehariannya kurang sempurna lah. Karena kan dia sudah lama yatim piatu,” ungkapnya.

Selian itu, WU juga dikenal sering pergi ke luar kota dengan tujuan yang tidak jelas. Bahkan pihak Desa Tanjungrejo pernah memulangkan WU dari Malang kembali ke Kudus lantaran terlantar di sana.

“Sering pergi ke luar kota tidak jelas mau kemana, entah kerja atau apa. Kami juga pernah memulangkan yang bersangkutan ini dari Malang ke Kudus karena terlantar di sana” terangnya.

Kades Tanjungrejo itu menambahkan, WU tidak pernah mengikuti kelompok teroris ataupun aliran tertentu.

“Setahu saya sih tidak pernah, tapi apapun wong ancamannya pengeboman,” ujarnya.

“Tapi saya kira itu ya (termasuk) candaan ya. Karena sorenya saya sempat ngobrol dengan kakaknya dan saya dikasih tahu screenshot (pesan WU/red) dan ternyata bohong, hanya bercanda,” imbuhnya.

Kabar ini pun viral di Facebook danTikTok, tak jarang para warganet justru memberikan komentar iba atas peristiwa ini.

Wong setengah iku pak, sa’ake colno ben golek pangan (kasihan, lepaskan saja biar cari makan),” tulis @Mas Ty*.

Mesakke kalau dilihat dari rumah,” ujar @sandra tak suka disand**.

“Kasihan banget,” ketik @sri018*. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version