Menuju WBBM, Lapas Batang Gelar Studi Tiru ke Lapas Cirebon

STUDI TIRU: Lapas Kelas II B Batang melakukan kunjungan ke Lapas Kelas I Cirebon untuk studi tiru pada beberapa waktu lalu. (Dok. Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

STUDI TIRU: Lapas Kelas II B Batang melakukan kunjungan ke Lapas Kelas I Cirebon untuk studi tiru pada beberapa waktu lalu. (Dok. Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

BATANG, Lingkarjateng.id – Lapas Kelas II B Batang yang telah memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada tahun 2020 melakukan kunjungan studi tiru ke Lapas Kelas I Cirebon yang telah memperoleh predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Kadiyono menyampaikan bahwa antara mempertahankan dan mendapatkan memiliki takaran yang berimbang, yakni kesulitan yang sama.

“Untuk mendapatkan WBBM perlu memiliki orientasi yang sama. Selain itu karena Lapas Batang masih baru, maka tepat jika menempatkan sumber daya manusia yang mumpuni dan tergolong muda,” katanya, saat memaparkan program unggulan dan inovasi layanan di ruang rapat Lapas Kelas I Kota Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

Untuk menuju WBBM, lanjut dia, aplikasi maupun layanan tidak harus ditiru persis, mengingat tiap daerah memiliki pola yang berbeda.

“Boleh meniru akan tetapi lebih baik jika dilakukan dengan cara amati, tiru dan terapkan sesuai dengan daerah setempat. Terkait aplikasi, dibuat dengan cara tepat sasaran.,” jelasnya.

Ia menambahkan, aplikasi yang digunakan berupa Sistem Informasi Tracking Penitipan Barang dan Makanan (Sitabram). Aplikasi ini masih dibutuhkan, meski kunjungan tatap muka sudah dibuka, tapi penitipan barang masih berjalan.

Sedangkan, lanjut dia, untuk mempertahankan WBBM perlu ada inovasi, salah satunya  aplikasi Sistem Informasi Monitoring Program Integrasi (Simontir) untuk mempermudah WBP berintegrasi dengan keluarga.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Batang, Rindra Wardhana menyampaikan, setelah melihat langsung segala layanan yang diberikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) maupun keluarga saat melakukan kunjungan dan mengirim barang, dapat membantu pembangunan Zona Integritas.

“Banyak layanan yang bisa diadopsi, namun seperti yang disampaikan Kepala Lapas Kelas I Cirebon, tidak serta merta meniru saja, tapi lebih cenderung pada amati, tiru dan terapkan sesuai dengan daerah masing-masing,” terangnya.

Ia memastikan, ke depan pasti ada yang dapat diambil pelajaran, namun tetap menyesuaikan situasi dan kondisi Lapas Kelas IIB Batang. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version