Memasuki Masa Tanam Padi, Ratusan Warga Desa Kalipancur Pekalongan Gelar Tradisi Nyadran

nyadran lamongan

GUYUB : Suasana kompak masyarakat dalam tradisi nyadran memasuki masa tanam padi di kompleks pemakaman Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (18/5). (Fahri Akbar/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Ratusan warga Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, berbondong-bondong mengikuti acara tradisi nyadran yang bertempat di kompleks pemakaman desa pada Sabtu (18/5), pukul 6.00 WIB.

Acara ini merupakan agenda rutin masyarakat setempat yang diadakan setidaknya dua kali dalam setahun, setiap menjelang masa tanam padi.

Seperti biasanya, acara Nyadran diisi dengan doa bersama yang dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat desa.

Setiap warga membawa berbagai jenis makanan untuk dikumpulkan dan saling bertukar makanan yang telah diberkahi dengan pembacaan doa.

Tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kelancaran, khususnya agar para petani yang akan memulai waktu tanam diberikan kelancaran dan hasil panen yang melimpah.

“Jadi untuk masyarakat Desa Kalipancur, setiap musim tanam itu rutin mengadakan Nyadran, jadi satu tahun itu dua kali, dengan tujuan kita doa bersama semoga Allah SWT bisa meridoi niat kita, terutama yang dalam bertani apabila menanam diberi keselamatan dan juga hasil yang baik,” ujar Kepala Desa Kalipancur Mukhroji, Sabtu (18/5).

Dalam kesempatan tersebut, Mukhroji juga menyampaikan pesan kepada warga untuk segera memulai menanam padi.

Ia mengingatkan bahwa dalam waktu dekat akan ada pengeringan saluran irigasi serta akan memasuki musim kemarau.

“Saya harap warga dapat segera memulai menanam agar tidak terkendala dengan jadwal pengeringan irigasi dan cuaca yang semakin kering. Namun kami selaku pemerintah desa berkomitmen, apabila terjadi kesulitan air, kami akan mencarikan solusi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version