BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora Arief Rohman menginginkan semua Kepala Desa (Kades), Perangkat Desa, dan kader penggerak desa di Blora bisa kuliah dan mencapai gelar sarjana (S1). Bupati Arief menegaskan, Kabupaten Blora siap menjadi daerah percontohan pelaksanaan program perkuliahan RPL (Recognition of Prior Learning atau Rekognisi Pembelajaran Lampau) dari Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi).
‘’Blora siap dan bersedia secepatnya menindaklanjuti program RPL Kementerian Desa PDTT dengan UNNES. Kita ingin agar kualitas SDM Desa bisa semakin ditingkatkan melalui program ini,” kata Bupati Arief.
Terkait cita-cita para Kades dan perangkat desa di Blora menjadi sarjana, Bupati Arief menyatakan bahwa, awalnya ia melihat program RPL Kementerian Desa PDTT telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, bekerjasama dengan Unesa Surabaya dan UNY Yogyakarta. Yang mana, ratusan Kades dan perangkat desa dari kabupaten tetangga ini dapat mengikuti perkuliahan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM.
“Kita ingin Blora juga bisa melaksanakan program itu. Minggu lalu kami langsung sowan Gus Menteri Desa PDTT, dan Bu Kepala Badan BPSDM Kementerian Desa. Alhamdulillah, ditanggapi positif dan kini telah kita saksikan bersama Gus Menteri Abdul Halim Iskandar melakukan MoU dengan Rektor UNNES. Ini akan menjadi landasan kami untuk segera menyusun tahapan RPL,” terang Bupati Arief.
Bupati Arief menyampaikan bahwa, dari 271 Desa dan 24 Kelurahan di Kabupaten Blora masih banyak Kades dan perangkat desa yang belum sarjana.
“Oleh sebab itu, lewat RPL ini nantinya kita ingin para Kades, perangkat desa, hingga pendamping desa, dan kader penggerak desa bisa ikut kuliah lagi. Agar ke depan SDM Pemerintah Desa di Kabupaten Blora semakin baik,” tandasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)