PATI, Lingkarjateng.id – Ratusan massa Ormas Masyarakat Penjaga Nusantara (Mantra) berkumpul di Alun-Alun Pati melakukan demo pada Senin, 9 Oktober 2023. Aksi ini dilaksanakan sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati yang tidak membuka formasi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk Tenaga Harian Lepas (THL) teknis di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Ketua Umum Mantra, Cahya Basuki menyatakan pihaknya mengenakan berbagai macam alat peraga demo, baik itu bendera maupun slogan-slogan yang digunakan untuk orasi.
“Keadaan Pati ini memprihatinkan, karena ada banyak korban yaitu honorer yang tidak mendapatkan keadilan,” ucap pria yang akrab disapa Yayak Gundul tersebut.
Dikatakan ada kurang lebih 200 massa yang dikerahkan dalam aksi ini, baik yang datang dari Kecamatan Batangan, Tambakromo, Kayen, Sukolilo, hingga Dukuhseti.
Demo Tuntut Keadilan Rekrutmen PPPK, Massa Ormas Mantra Dukuhseti Bergerak ke Pati
Jika tidak dilakukan aksi demonstrasi seperti ini, kata Yayak, pemerintahan seakan tidak jera. Lantaran selama ini pada pengisian pegawai sering dianggap terjadi kecurangan.
“Ini nanti ada dari seluruh Kecamatan di Pati. Nanti ada sekitar 200 massa, dari target semula 500. Meskipun banyak Ormas di Pati, kami yang paling depan. Karena teman-teman PPPK ini bukan kali pertama masalah. Sebelumnya pada pengisian perangkat desa juga sama,” imbuhnya.
Terlebih dalam formasi PPPK Pati tahun 2023 ini yang hanya membuka formasi untuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Menurut Yayak, ini tidak adil lantaran masih ada ribuan THL Teknis di OPD dan BLUD yang saat ini belum mendapat keadilan untuk diikutsertakan dalam ujian. Padahal di Kabupaten lain, THL Teknis diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi PPPK oleh Pemkab masing-masing.
“Bukan hanya honorer, suatu saat nanti kami demo soal yang lain jika memang diperlukan. Informasi yang saya terima ada 10.000 honorer, sementara formasi PPPK yang dibuka hanya 600. Kalau begitu terus sampai kapan bisa selesai, ini parah banget,” kecamnya.
Setelah melalui aksi demo di Alun-Alun, massa berjalan kaki menuju kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pati. Jika tidak ada respons baik dari BKPP Pati, Yayak berjanji bakal mengerahkan massa yang lebih banyak lagi. (Lingkar Network |Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)